KUDUS, Lingkarjateng.id – Sebanyak 64 orang yang tergabung dalam tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Kudus menjalani karantina di Gedung Eks Akbid Kudus. Karantina ini dilakukan untuk menjaga kekompakan seluruh anggota Paskibraka.
Wakil Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kudus, Layli Riza Nadiyya menyampaikan, tujuan diadakannya karantina ini yaitu untuk menjaga solidaritas antaranggota Paskibraka. Hal ini lantaran selama kegiatan karantina, antar sesama anggota Paskibraka bisa lebih saling mengenal satu sama lain.
“Tujuan karantina ini yaitu untuk meningkatkan jiwa korsa anggota Paskibraka,” katanya.
Kemudian, karantina juga diadakan untuk memudahkan dalam komunikasi dan koordinasi antaranggota sebelum berangkat ke lokasi upacara pengibaran bendera di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia. Upacara bendera diadakan di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus mulai pukul 07.30 WIB.
“Karantina ini supaya komunikasinya gampang dan tidak tercecer saat berangkat, biar koordinasi juga gampang karena bisa jadi satu,” sebutnya.
Melalui karantina, proses keberangkatan tim Paskibraka juga bisa lebih mudah. Pasalnya, tim Paskibraka Kabupaten Kudus akan berangkat bersama-sama menggunakan armada transportasi yang sudah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus.
“64 orang pasukan itu ‘kan rumahnya ada yang jauh-jauh, jadi dengan karantina itu biar memudahkan transportasi mereka, mencegah biar tidak terburu-buru,” katanya.
Untuk diketahui, tim Paskibraka Kabupaten Kudus sudah menjalani karantina sejak Selasa, 16 Agustus 2022. Tim Paskibraka yang menjalani karantina tersebut, terdiri dari 38 orang siswa laki-laki dan 26 orang siswa perempuan.
“Biasanya di tahun-tahun normal sebelumnya itu karantina dilakukan tiga hari sebelum upacara. Tapi karena ini baru habis pandemi, jadi kita karantina sehari sebelumnya. Tapi itu tidak apa-apa, karena yang penting tetap dikarantina dulu sebelum upacara,” jelasnya.
Siswa yang lolos menjadi tim Paskibraka tersebut merupakan perwakilan dari seluruh SMA sederajat di Kabupaten Kudus yang sudah menjalani seleksi sejak Maret lalu. Setelah melalui proses seleksi yang ketat dan panjang, terpilih 64 orang tim Paskibraka yang bertugas untuk mengawal pengibaran sang merah putih di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus pada Rabu, 17 Agustus 2022.
“Kami menyaring dari seluruh SMA dan MA yang ada di Kabupaten Kudus. Jadi hampir semua sekolah di setiap kecamatan itu ada perwakilannya. Dulu awalnya kami seleksi dari 250 siswa, lalu dipilih 100 orang siswa dan kemudian dipilih 64 orang siswa untuk pengukuhan,” bebernya.
Lebih lanjut, Nadiyya mengatakan, rangkaian acara selama karantina yakni ada pemberian materi dan renungan jiwa. Materi yang disampaikan kepada tim Paskibraka selama karantina yakni mengenai table manner.
“Materinya soal table manner, soalnya besok (17 Agustus) ada resepsi kenegaraan, jadi anak-anak bisa tahu bagaimana caranya sopan santun kalau makan dengan para pimpinan di pemerintahan. Karena ‘kan ada tata caranya sendiri, jadi kami fokuskan ke materi etikanya,” paparnya.
Sementara, untuk kegiatan renungan jiwa yaitu merupakan penguatan nilai-nilai nasionalisme kepada seluruh anggota Paskibraka. Acara renungan jiwa ini diadakan saat malam hari sebelum pasukan melakukan pengibaran bendera pusaka keesokan harinya.
“Acara renungan jiwa itu dilakukan untuk meningkatkan bagaimana menghargai nasionalisme terhadap Indonesia sebelum pengibaran bendera,” ujarnya.
Selamamasa karantina, tim Paskibraka didampingi oleh enam orang anggota Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kudus. Para pendamping tersebut terdiri dari lima orang medis dan satu orang pelatih.
“PPI tugasnya sebagai pendamping dan pelatih. Kalau yang standby itu ada enam orang, tapi yang ikut hadir kesini saat malam hari itu ada banyak. Selama latihan dan karantina, kami juga selalu didampingi oleh Disdikpora Kudus,” ungkapnya.
Dijadwalkan, tim Paskibraka ini akan berangkat ke Alun-alun Simpang Tujuh Kudus pukul 06.00 WIB pada Rabu, 17 Agustus 2022. Mereka menggunakan kendaraan yang disediakan oleh Pemkab Kudus.
“Besok kira-kira kami ke alun-alun sekitar jam 05.30 WIB pakai bis sekolah dari Pemkab Kudus. Karena jam 06.00 WIB kami harus sudah standby di Pendopo Kabupaten Kudus,” katanya.
Kemudian, untuk makeup para anggota, tim Paskibraka bekerjasama dengan siswa kejuruan makeup dari SMK Taman Siswa dan SMK PGRI Kudus.
“Makeup untuk para pasukan kami kerjasama dengan siswa SMK Taman Siswa dan SMK PGRI Kudus. Kira-kira, jam 02.00 WIB anak-anak sudah standby untuk makeup,” ucap Nadiyya.
Pak Lurah atau Ketua Angkatan Paskibraka Kudus, Muhammad Ilham Rizqi mengungkapkan, dirinya merasa terbantu dengan adanya kegiatan karantina ini. Menurutnya, karantina ini bisa meningkatkan kekompakan antaranggota Paskibraka.
“Dengan karantina ini bisa berkomunikasi dengan teman yang sekiranya belum akrab, lalu juga bisa menumbuhkan jiwa korsa,” kata dia.
Tak hanya itu, dengan adanya karantina ini juga bisa memudahkan keberangkatan tim Paskibraka ke lokasi upacara. Sehingga, koordinasi antar anggota juga bisa lebih mudah.
“Karantina ini sangat memudahkan dalam koordinasi dan keberangkatan saat bertugas besok (17 Agustus),” ucapnya.
Rizqi sendiri merupakan salah satu siswa dari MA NU TBS Kudus yang berhasil lolos sebagai tim Paskibraka Kabupaten Kudus. Selain dia, ada satu orang siswa lagi dari sekolah yang sama, turut menjadi anggota Paskibraka.
“Dulu saat seleksi di sekolahan terpilih empat orang, lalu tes kedua lolos dua orang sampai sekarang. Jadi dari MA NU TBS saat ini ada dua orang yang menjadi Paskibraka Kabupaten Kudus,” tuturnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus S – Koran Lingkar)