SEMARANG, Lingkarjateng.id – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) akan menyiapkan ribuan personel dan 5 helikopter untuk mengantisipasi kecelakaan dan kebencanaan pada arus mudik lebaran. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi.
Dia mengatakan, untuk Jawa tengah sendiri akan disiapkan helikopter dan tim personel Basarnas di Tol Klikangkung. Hal ini sebagai kesiapsiagaan untuk Basarnas dalam melakukan kegiatan mudik lebaran nantinya.
“Ini merupakan kesiapsiagaan kita dalam menghadapi lebaran dan tahun baru nantinya,” ujar Henri.
Menurutnya, arus mudik kali ini akan lebih ramai dibanding tahun sebelumnya, pasalnya sudah dua tahun tidak ada mudik. Sehingga dirinya akan menyiapkan segala sesuatu untuk melakukan antisipasi sebaik mungkin.
Dishub Jateng Siapkan Skenario One Way-Contraflow untuk Mudik Lebaran
“Arus mudik kali ini diperkirakan akan lebih ramai, pasti saat ini akan banyak yang melakukan mudik besar-besaran,” jelasnya.
Begitupun Henri menjelaskan, akan menyiapkan sebanyak 5 helikopter dan ribuan personel yang akan dikerahkan ke beberapa lokasi. Berdasarkan hasil statistik dan analisis, tidak menutup kemungkinan akan terjadi jumlah arus jalan yang dapat membahayakan manusia setelah dua hari pasca lebaran.
“Masyarakat hari kedua banyak ke tempat rekreasi dan biasanya kejadiannya ya di pantai. Keseret ombak, kemudian tenggelam, nah itu di semua tempat rekreasi kita siapkan peralatan-peralatan atau kesiapan tim Basarnas dan potensi SAR terlibat di dalamnya,” ucapnya.
Untuk itu, dirinya berujar akan menyiapkan alat modern yang mampu mendeteksi sinar bawah air atau alat pencari korban bawah air.
Pemprov Jateng Siapkan Posko Penanganan Darurat untuk Mudik Lebaran
“Sesuai perintah Bapak Presiden Basarnas harus melek teknologi, melek teknologi terbaru kita sudah menjawab tantangan tersebut,” ungkapnya.
Lebih lanjut, alat modern tersebut seperti radar dan lebih baik dibanding dengan alat sebelumnya. Pasalnya, ketika menggunakan alat yang lama itu membutuhkan waktu panjang dalam pencarian, namun dengan alat modern saat ini mampu mendeteksi korban lebih cepat, hanya dalam jangkauan 3 jam saja korban bisa ditemukan.
“Alat itu adalah seperti radar, dulu kalau orang mencari orang tenggelam, nunggu tiga hari dia mengapung baru dicari, sekarang enggak. Dan itu sudah dibuktikan di beberapa daerah, datang jam 6 jam 8 ketemu, kemudian korban kedua jam 10 ketemu. Jadi relatif dalam 4 jam kita bisa mencari di tempat kejadian yang airnya sangat keruh,” ujarnya.
Hendrar Prihadi Sebut Kebijakan Boleh Mudik Jadi Kado Terindah dari Jokowi
Untuk kesiapan di Kota Semarang, dalam mengantisipasi arus mudik lebaran nanti sudah siap untuk menerjunkan ratusan personel. Dari jumlah ratusan personel tersebut, kata Henri, bakal mengamankan Semarang selama 24 jam penuh.
Dengan begitu pihaknya mengimbau kepada masyarakat supaya selalu hati-hati dan waspada saat melakukan rekreasi dan mudik lebaran. Dirinya mengingatkan kepada masyarakat jika ada kejadian yang membahayakan untuk langsung telepon ke nomor kantor Basarnas. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)