SEMARANG, Lingkarjateng.id – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengimbau warga agar memberikan data-data sebenarnya atau riil kepada petugas Badan Pusat Statistik (BPS) yang melakukan pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022.
“Warga memberikan data sesuai dengan apa yang dimiliki, baik itu pekerjaan, lahan atau yang lainnya atau usaha lain yang dimiliki ASN, legislatif atau kepala daerah, kepala desa dan lainnya,” katanya di Semarang pada beberapa waktu lalu.
Menurut dia, data riil akan sangat membantu pemerintah untuk mengetahui kondisi masyarakat dalam membuat dan menjalankan kebijakan sesuai dengan akurasi dan sasaran jelas.
“Pendataan yang dilakukan saat ini dapat memutakhirkan data yang sudah ada sehingga persoalan bantuan tidak tepat sasaran dapat diminimalisasi,” imbuhnya.
Terkait dengan hal itu, Gus Yasin sapaan akrab Taj Yasin Maimoen juga meminta warga tidak selalu berasumsi bahwa didatangi petugas pemerintah berkaitan dengan pemberian bantuan dari pemerintah.
“Jangan sampai berasumsi kalau didatangi oleh petugas dari pemerintah saya dapat apa? Kemudian bantuannya apa? Ini yang perlu dibenahi, kepentingannya bukan mendapat apa tapi lebih dari itu yaitu ketepatan data tepat sasaran,” terangnya.
Gus Yasin berharap pendataan yang dilakukan saat ini dapat memutakhirkan data yang sudah ada. Dengan demikian, persoalan bantuan tidak tepat sasaran dapat diminimalisir. Oleh karena itu, pihaknya meminta dukungan seluruh masyarakat, agar pendataan bisa berjalan secara baik.
“Bantuan dari pemerintah yang saat ini menjadi momok di masyarakat, ‘kok yang ini dapat, saya lebih miskin tidak dapat’. Ini yang perlu kita benahi bareng-bareng. Masyarakat juga memberikan data sesuai dengan apa yang dimiliki,” paparnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022 mulai 15 Oktober 2022 dan guna menyukseskan pendataan, BPS mengimbau masyarakat untuk memberikan data yang sebenar-benarnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)