KUDUS, Lingkarjateng.id – Gudang produksi kerupuk di Desa Temulus, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus hangus terbakar dilalap si jago merah pada Kamis, 21 Juli 2022 siang. Api diduga berasal dari pekerja yang sedang memanaskan oven saat akan memproduksi kerupuk.
Diketahui, gudang itu milik Supanji Wibowo (60) yang merupakan warga RT 1 RW 6 Dukuh Kambangan, Desa Temulus. Peristiwa kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 12.30 WIB.
Kepala Dusun 3 Dukuh Kambangan, Indarto mengungkapkan, api diduga pertama kali muncul dari perapian oven yang berada di dalam gudang produksi kerupuk tersebut. Saat itu, tengah ada aktivitas produksi kerupuk yang dilakukan oleh dua orang pekerja dan sang pemilik.
Pemilik saat itu meminta salah satu pekerja untuk menambahkan kayu bakar ke dalam perapian yang digunakan untuk memanaskan oven. Untuk diketahui, oven itu biasanya digunakan untuk mengeringkan kerupuk.
Setelah ditambahkan kayu, api tiba-tiba membesar dengan cepat hingga membakar kerupuk yang sedang dioven. Akibatnya, lanjut Indarto, api menjalar ke titik minyak goreng yang berada di sekitar oven.
“Saat api itu membesar, diduga turut menyambar minyak goreng yang ada di sekitar lokasi,” katanya.
Kemudian, salah satu pekerja berniat memadamkan api yang memercik ke minyak goreng menggunakan air. Bukannya padam, api tersebut malah semakin besar.
“Api dari oven kerupuk itu diduga memercik ke minyak goreng yang ada di samping. Akhirnya minyak goreng itu disiram air, saat minyak hendak dipadamkan, malah api ke mana-mana dan membakar yang ada,” ucapnya.
Malangnya, api kemudian semakin tidak terkendali dan menghanguskan gudang produksi kerupuk beserta barang-barang yang ada di dalamnya.
“Api cepat membesar karena barang yang di sekitar mudah terbakar semua. Seperti kayu bakar, minyak kerupuk kering, dan lain-lain,” tuturnya.
Melihat kondisi api yang semakin besar, para pekerja pun mulai berlarian ke luar dan berteriak meminta tolong. Warga yang mendengar teriakan itu pun langsung membantu memadamkan api dengan alat seadanya.
“Ada warga yang berinisiatif mengumumkan melalui pengeras suara masjid, setelah itu orang-orang berdatangan ikut bergotong royong memadamkan api,” imbuhnya.
Indarto melanjutkan, setelah mendengar adanya kebakaran, pihaknya bersama perangkat desa lain datang ke lokasi dan juga menghubungi tim pemadam kebakaran dari BPBD Kudus. Selang setengah jam, api tersebut berhasil dipadamkan oleh warga, sebelum mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi.
“Ada empat unit mobil pemadam yang datang, tapi kondisi api sudah padam dan tinggal asap,” jelasnya.
Dia menyebut, api berhasil dipadamkan tepatnya sekitar pukul 13.00 WIB. Menurutnya, kerugian akibat kebakaran gudang produksi kerupuk tersebut mencapai puluhan juta rupiah.
“Akibat peristiwa kebakaran gudang produksi kerupuk, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta,” tandasnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Koran Lingkar)