KUDUS, Lingkarjateng.id – Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus mendukung terciptanya digitalisasi pendidikan di wilayah setempat. Sebanyak 294 sekolah dasar (SD) di Kudus pun akan menerima bantuan laptop chromebook untuk mewujudkan digitalisasi pendidikan tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdikpora Kabupaten Kudus Moh Zubaedi menyampaikan, penyaluran bantuan laptop ini sudah mulai dilakukan sejak bulan Maret lalu. Rencananya, pemberian bantuan laptop itu akan selesai pada bulan Juni mendatang.
“Penyaluran bantuan ini merata ke sembilan kecamatan yang ada di Kudus. Sekolah yang belum menerima bantuan ini tinggal yang berlokasi di Kecamatan Kota, sementara delapan kecamatan lainnya sudah disalurkan,” paparnya.
Setiap sekolah menerima bantuan laptop chromebook sebanyak 15 unit. Selain itu, sekolah juga mendapatkan bantuan satu unit proyektor, satu unit wireless router serta satu unit converter type C ke HDMI.
Disdikpora Kudus Ujicoba Kurikulum Prototipe di Sekolah Penggerak
Zubaedi menyebut, bantuan laptop chromebook itu berasal dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek). Pihak Disdikpora sendiri sebelumnya sudah mengusulkan seluruh SD di Kudus agar bisa mendapatkan bantuan laptop itu.
“Kami sudah mengusulkan semua sekolah, tapi yang direalisasikan oleh Kemendikbud-Ristek hanya sebanyak 294 sekolah,” jelasnya.
Ia menyampaikan, Disdikpora Kudus memang hanya bisa mengusulkan saja. Sedangkan terkait proses verifikasi, persetujuan maupun realisasinya merupakan kewenangan dari pihak Kemendikbud-Ristek.
“Terkait faktor atau kriteria penerimanya itu seperti apa memang dari pemerintah pusat yang menentukan,” ujarnya.
Disdikpora Kudus Anggarkan Rp 34 Miliar untuk Pengadaan Laptop Chromebook
Pihaknya menambahkan, bantuan laptop ini juga bertujuan untuk mendukung Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) bagi sekolah. Pasalnya, sebelumnya sempat ada sekolah yang masih kekurangan laptop untuk mengikuti ANBK.
“Sebelumnya ada sekolah yang kalau ANBK itu bingung karena kekurangan laptop. Jadi kalau ada bantuan laptop ini kan tidak perlu pinjam-pinjam laptop lagi,” kata Zubaedi
Dia mengungkapkan, sejauh ini sekolah menyambut baik dengan adanya bantuan laptop tersebut. Proses penyaluran laptop itu pun berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala.
“Harapannya penyaluran maupun pemanfaatan bantuan laptop itu bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Lingkarjateng.id)