PATI, Lingkarjateng.id – Rumah pasutri di Desa Dumpil RT 01 RW 01, Kecamatan Dukuhseti ludes dilalap api, Sabtu siang, 18 Agustus 2023. Cuaca panas dan tiupan angin membuat api cepat membesar dan membakar seluruh rumah. Dalam waktu setengah jam, rumah milik Suryadi (56), warga Dumpil tinggal puing-puing sisa kebakaran.
Dalam video amatir yang berhasil direkam warga, terlihat kobaran api yang terus membesar karena tertiup angin. Warga tampak panik menyelamatkan barang-barang berharga milik korban. Sebagian warga yang lain juga mencari air untuk membantu memadamkan api.
Warga juga mengambil mesin pompa air agar bisa mengambil air dari sungai yang berada tepat di belakang rumah. Namun hal itu tidak mampu memadamkan api, lantaran kobaran si jago merah dengan cepat menghanguskan rumah yang memang berbahan kayu dan dinding dari anyaman bambu.
Kades Dumpil Sudarmadi mengaku, setelah mendapatkan laporan langsung menghubungi tim pemadam kebakaran. Namun karena kejadian begitu cepat, ia pun mengurungkan niatnya.
“Kejadiannya begitu cepat. Walaupun pemadam sampai sini, rumahnya sudah habis. Angin kencang ditambah cuaca panas jadi api cepat membesar,” jelas kades saat di lokasi kejadian.
Dugaan sementara, api berasal dari korsleting listrik. Karena waktu kejadian pemilik rumah, Suryadi sedang kerja di hutan. Hanya istrinya yang di rumah, namun saat kejadian sedang berada di rumah tetangga.
“Warga sempat panik karena memang, di dekat lokasi rumah korban bersebelahan dengan kandang kambing. Berharap nanti dari pemerintah ada bantuan untuk membangun rumah Pak Suryadi ini,” pintanya.
Atas kejadian tersebut, Camat Dukuhseti Agus Sunarko memohon sekaligus mendorong dinas dan instansi terkait dan relawan untuk memberikan bantuan. Antara lain dari Baznas meminta bantuan sembako dan pembangunan rumah. Dari PMI Pati nanti berupa bantuan sembako dan uang tunai.
“Sedangkan dari LazisNU, Dinsos P3AKB dan BPBD juga meminta bantuan sembako dan uang tunai. Sedangkan dari Perhutani bisa selain untuk kebutuhan sehari-hari juga kayu untuk membangun kembali rumah Pak Suryadi,” imbaunya.
Camat Agsun juga berterima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada warga, jajaran Pemdes Dumpil, Babinsa Babnkamtibmas serta para relawan yang telah bergotong royong ikut memadamkan dan membersikan puing-puing bekas kebakaran.
“Kepada korban pemilik rumah dimohon bersabar dan tabah cepet pulih dari kesedihan,” mohonnya.
Sementara, untuk tempat tinggal dimohonkan dapat mengungsi atau menginap di rumah anaknya yang memang rumahnya berdekatan.
“Pak Kades Dumpil diminta untuk memastikan korban mendapatkan tempat untuk tinggal sementara sambil memnunggu perbaikan rumah terlaksana,” pungkas Camat Agsun.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya unggas milik korban yang terpanggang karena turut dilalap api. Akibat kebakaran ini, kerugian ditaksir mencapai Rp 50 juta. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)