PATI, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati baru-baru ini menjalani evaluasi implementasi smart city tahap satu tahun 2023 yang difasilitasi Kementerian Komunikasi dan Informatika dan evaluator eksternal praktisi smart city.
Kegiatan evaluasi yang digelar secara hybrid itu dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Pati, dan Kepala Diskominfo Pati Ratri Wijayanto secara luring di Shangri-La Hotel Surabaya. Kemudian Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait pengampu data juga turut hadir secara daring di ruang Pati Command Center (PCC) Sekretariat Daerah Kabupaten Pati pada Selasa, 14 Juni 2023.
Pada kesempatan itu Kepala Diskominfo Pati Ratri Wijayanto menyampaikan presentasi terkait perencanaan program kegiatan dengan data road map smart city Kabupaten Pati. Dia menyebutkan bahwa pendukung implementasi pembangunan smart city di Pati terbagi dalam beberapa kategori.
“Infrastruktur fisik meliputi Mal Pelayanan Publik dan aplikasi SIJAKAPATI (Monitoring Jalan, Jembatan Kabupaten Pati). Sedangkan untuk infrastruktur TIK ada (Layanan Data Center dan Jaringan Intra Pemerintah dan di infrastruktur sosial ada data layanan kesehatan dan pendidikan,” terangnya.
Selanjutnya, data road map smart city Kabupaten Pati juga mencakup layanan Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) dengan menggunakan aplikasi SIM UKPBJ yang masuk pada dimensi Smart Governance. Lalu, untuk dimensi Smart Branding yakni untuk mendongkrak potensi Agrowisata Jolong.
Tranformasi Menuju E-Government, Diskominfo Pati Tingkatkan Implementasi Smart City
“Pada dimensi Smart Living ada layanan implementasi Uji Kendaraan Bermotor dengan menggunakan aplikasi E-KIR Kabupaten Pati. Untuk Smart Society yang fokus dalam layanan bantuan santunan kematian menggunakan aplikasi Pati Santun. Terakhir ada Smart Environment untuk implementasi pengelolaan bank sampah,” paparnya.
Sementara itu Sekda Pati, Jumani, menyampaikan bahwa Pemkab Pati mendukung program-program smart city dan turut berkomitmen dalam implementasi pembangunannya.
“Program smart city Kabupaten Pati ini diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak dan mengurangi kemiskinan serta tidak hanya untuk masyarakat yang mampu dalam menggunakan teknologi,” ujarnya.
Dari pihak evaluator berpesan agar potensi unggulan yang dimiliki Kabupaten Pati harus terus dikembangkan sebagai implementasi pembangunan smart city. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)