GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Pada April lalu, dunia maya dihebohkan dengan crazy rich Grobogan Joko Suranto yang rela mengucurkan dana sebesar Rp 2,8 miliar untuk pembangunan jalan sepanjang 1,8 kilometer. Kini, crazy rich Grobogan baru bernama Suyadi atau biasa dipanggil Suhud (64), warga Desa Cingkrong, Kecamatan Purwodadi yang merantau di Jakarta membangun masjid megah di tanah kelahirannya dengan biaya Rp 2 miliar lebih.
Masjid yang diberi nama Masjid Sumit Darussalam yang dibangun mulai dua tahun lalu, sekarang sudah berdiri megah dan mendapatkan atensi dari Bupati Grobogan, Sri Sumarni.
Bupati Sumarni mengapresiasi Suhud karena masjid yang dibangun dari sumbangan tulusnya kini menjadi masjid milik masyarakat desa setempat.
Selain itu, Bupati Sumarni mengaku, pihaknya sering melakukan pendekatan pada warga Grobogan yang sudah sukses baik yang tinggal di Grobogan maupun yang merantau.
“Kalau memang ada pengusaha-pengusaha yang bisa menyelesaikan, saya mengucapkan terima kasih. Ini bisa menjadi motivasi untuk teman-teman pengusaha, bahwa banyak putra daerah ada yang berhasil,” ucapnya pada Kamis, 28 Juli 2022.
Sementara itu, Suhud mengungkapkan bahwa pembangunan Masjid Sumit Darussalam berawal saat ia hendak berziarah ke makam pada beberapa tahun lalu. Ketika melihat lahan kosong ia berkeinginan membangun masjid di lokasi tersebut, kemudian niatnya itu disampaikan ke Kepala Desa Cingkrong, hingga akhirnya diberikan izin untuk membangun masjid yang berlokasi di depan madrasah diniyah (madin) desa setempat.
“Saya diajak Pak Mad ke tempat Bu Lurah dan mohon izin. Bu Lurah sangat mendukung sekali berdirinya masjid ini dan saya mulai sedikit demi sedikit dari nol Alhamdulillah seperti ini,” katanya.
Pihaknya berharap dengan pembangunan masjid ini dapat digunakan masyarakat desa setempat untuk kegiatan syiar agama Islam. Sebab, Suhud mengaku merantau ke Jakarta mulai tahun 1976 dan jarang pulang ke kampung halaman.
“Alhamdulillah saya domisili di sana. Saya mohon mewariskan masjid ini ke Desa Cingkrong mohon dirawat dalam menggunakan fasilitas keagamaan,” harapnya. (Lingkar Network | Muhamad Ansori – Koran Lingkar)