SEMARANG, Lingkarjateng.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang mencatat inflasi pada bulan November 2022 sebesar 0,13 persen, dari Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,35 persen.
“Capaian yang bagus sebetulnya, di tengah gonjang ganjing perekonomian yang dimungkinkan pada tahun 2023 alami resesi, kemudian pasca kenaikan harga BBM di bulan September 2022. Di bulan November inflasi, tapi kecil,” ungkap Kepala BPS Kota Semarang, Fachrudin saat press rilis di ruang P3DN Balaikota Semarang pada Kamis, 1 Desember 2022.
Sementara untuk hitungan tahun ke tahun (yoy), inflasi Kota Semarang sudah mencapai 5,15 persen. Ia berharap Kota Semarang bisa menahan agar tidak terjadi kenaikan melebihi tujuh persen.
“Saya salut pengendalian inflasi Kota Semarang yang terus bergerak, yang dimana bulan Desember hari besar nasional akan mengalami inflasi yang tinggi. Mudah mudahan tidak tinggi,” ucapnya.
Ia menuturkan bahwa inflasi di Kota Semarang disumbang oleh kelompok makanan, minuman, tembakau, pakaian, alas kaki, air listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga.
“Untuk makanan, minuman, dan tembakau itu sebesar 0,30 persen, pakaian dan alas kaki 0,42 persen. Sementara, perumahan, air dan listrik gas dan bahan bakar rumah tangga di mengalami deflasi sebesar 0,20, serta perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,03 persen, kesehatan 0,16 persen, transportasi 0,33 persen, informasi dan komunikasi dan jasa keuangan -0,09 persen, rekreasi olahraga dan budaya 0,98 persen di pendidikan 0,” jelasnya
Selain itu, komoditas yang mempengaruhi inflasi pada bulan November 2022 yakni, tiket angkutan udara sebesar 0,0726, minyak goreng 0,0468, telur ras ayam 0,457, daging ayam ras 0,0264, sawi hijau, 0,0228, tomat 0,0220, emas perhiasan 0,0191, bioskop, 0,0189, rokok kretek filter 0,0179, serta bahan makanan brokoli sebesar 0,0176.
Sedangkan deflasi di Kota Semarang dipengaruhi oleh bensin 0,0044, semen 0,0049, sabun detergen 0,0055, pisang 0,0065, sabun mandi 0,0069, bawang putih 0,0075, tarif kendaraan 0,0124, bahan bakar 0,0358, cabai rawit -0,0425, serta cabai merah 0,1721. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)