SEMARANG, Lingkarjateng.id – Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah (Kanwil Kemenag Jateng) menyebut 30 persen calon haji di Jawa Tengah tergolong kategori lanjut usia (lansia). Dari total jamaah haji sebanyak 30.000, sekira 10.500-an jamaah masuk kategori lansia.
“Kalau lansia secara nasional itu 30 persen. Jawa Tengah yang lansia di atas 65 tahun itu 10.500-an orang dari total 30.000 berarti kan 30 persen juga,” kata Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Jateng, Fitriyanto, pada Minggu, 7 Mei 2023.
Jika di-break down lagi, dari 10.500 calon haji lansia, sebanyak 1.519 merupakan jamaah haji berusia 84-104 tahun atau termasuk kategori prioritas lansia.
10 Calon Jamaah Haji Kota Semarang Batalkan Berangkat ke Tanah Suci, Ini Alasannya
Banyaknya calon haji jateng lansia yang diberangkatkan lantaran tahun ini memang memprioritaskan calon haji yang sudah lanjut usia agar menyegerakan mereka untuk ibadah haji ke tanah suci Makkah. Ini sesuai dengan tema yang diangkat yakni Haji Ramah Lansia dengan memberi kuota haji 30 persen.
“Prioritas lansia mestinya tidak berangkat tahun ini, tapi karena usianya diprioritaskan, maka diberangkatkan tahun ini,” ungkapnya.
Fitriyanto menjelaskan ada syarat yang harus dipenuhi untuk mendaftar program lansia prioritas. Diantaranya calon haji paling tidak sudah daftar lima tahun sebelumnya dan usianya paling tinggi dari pendaftar lainnya.
“Untuk mengantisipasi kesehatan menurun pada saat haji, kita sosialisasikan ke masyarakat. Terkait obat-obatan yang disiapkan, latihan kebugaran, dan sebagainya. Petugas juga kita beri pelatihan terkait dengan bagaimana menangani orang-orang lansia,” terangnya.
75 Petugas Haji Daerah Jateng Disiapkan, Gus Yasin: Jaga Kenyamanan Jamaah
Pemberangkatan jamaah haji pertama tahun ini, lanjut dia, dijadwalkan pada 24 Mei 2023 mendatang. Rencananya, Kabupaten Grobogan mendapat giliran pertama sebanyak tiga kloter.
“Per kloternya berisi delapan rombongan dan masing-masing 355 jamaah dengan lima petugas. Petugas itu terdiri dari ketua kloter, pembimbing ibadah, dokter, dan perawat,” jelasnya.
Ia menyebut, calon jamaah haji di Jateng terdiri dari 86 kloter. Kemudian digabungkan dengan embarkasi Solo dan Yogyakarta, menjadi 95 kloter.
Hingga batas akhir pelunasan biaya haji 2023, sekitar 10 persen atau 3.220 jamaah diketahui belum melunasi biaya. Sehingga keberangkatan haji ditunda tahun depan atau berikutnya hingga mereka dapat melunasinya. Sedangkan kuota kosong akan diisi oleh jamaah cadangan yang dijadwalkan berangkat tapi telah melunasi biaya haji. (Lingkar Network | Rizky Syahrul Al-Fath – Koran Lingkar)