Bupati Grobogan Apresiasi Crazy Rich Usai Bangun Jalan 1,8 Km

MERESMIKAN: Bupati Grobogan, Sri Sumarni saat meresmikan Jalan Pengkol-Penawangan, beberapa waktu lalu. (Muhamad Ansori/Lingkarjateng.id)

MERESMIKAN: Bupati Grobogan, Sri Sumarni saat meresmikan Jalan Pengkol-Penawangan, beberapa waktu lalu. (Muhamad Ansori/Lingkarjateng.id)

GROBOGAN, Lingkarjateng.idBupati Grobogan, Sri Sumarni memberikan apresiasi kepada Joko Suranto, Crazy Rich yang mengeluarkan uang pribadi sebesar Rp 2,8 miliar untuk membangun jalan sepanjang 1,8 kilometer di kampung halamannya, Desa Jetis, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan. Di mana proses pembangunan jalan tersebut menjadi perhatian dan viral di berbagai media.

Sri Sumarni mengatakan, jalan yang dibangun Joko Suranto, semula jalan itu berstatus sebagai jalan desa. Namun pada tahun 2018 lalu berubah status menjadi jalan kabupaten, agar bisa dibiayai APBD. 

“Sebenarnya jalan itu akan dibangun Pemkab Grobogan tahun 2023 besok, karena sudah masuk dalam skala prioritas dalam Musrenbang RKPD 2023. Tapi, jalan itu lebih dulu dibangun oleh Mas Joko. Saya memberikan apresiasi kepada beliau, semoga bisa menjadi teladan dan inspirasi bagi para putra daerah lainnya untuk bareng-bareng membangun Kabupaten Grobogan,” ujar Sri Sumarni, kemarin.

Rogoh Kocek Rp 2,8 Miliar, Crazy Rich Grobogan Bangun Jalan 1,8 Km

Bupati Sumarni menjelaskan, sesuai dengan PP No 45 Tahun 2017 tentang Partisipasi Masyarakat dalam Menyelenggarakan Pemerintah Daerah, masyarakat bisa ikut membantu pemerintah dalam pembangunan.

Siapapun bisa ikut andil membangun Kabupaten Grobogan dan bisa memberikan hibah dalam bentuk uang, barang atau jasa. 

“Namun, bantuan dari masyarakat harus dikoordinasikan lebih dulu dengan Pemkab, supaya bisa diarahkan secara teknis,” jelasnya.

Bupati Grobogan Usulkan Jalan Provinsi jadi Jalan Nasional

Dia mengungkapkan, pada saat awal menjabat sebagai bupati tahun 2016, jalan kabupaten dalam kondisi baik baru 46,50 persen. Tahun 2017-2019 kemudian dicanangkan sebagai tahun infrastruktur. Tahun 2017 jalan kondisi baik naik menjadi 52,94 persen, tahun 2018 menjadi 72,11 persen, tahun 2019 naik 76,27 persen. Tahun 2021 menargetkan minimal 84 persen jalan kondisi baik.

Namun karena refocusing anggaran tahun 2020 dan 2021 untuk penanganan pandemi Covid-19, sehingga akhir 2021 baru mencapai 80 persen. 

“Namun tahun 2022 kami menargetkan minimal tercapai 86 persen. Semua ini sebagai bukti komitmen Pemda dalam pembangunan infrastruktur jalan,” pungkas Sri Sumarni. (Lingkar Network | Muhamad Ansori – Koran Lingkar)

Exit mobile version