KUDUS, Lingkarjateng.id – Sejumlah sekolah di Kabupaten Kudus ikut memeriahkan Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat SD tahun 2022. Meski tahun ini kegiatan OSN masih digelar secara daring, namun olimpiade tersebut tetap berjalan lancar.
Babak penyisihan OSN tingkat SD ini berlangsung selama dua hari mulai tanggal 21-22 Juni 2022. Mata pelajaran yang dikompetisikan yakni Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Kepala Sekolah SD 2 Mlatinorowito Nur Wahidah mengatakan, mendukung para siswa – siswinya untuk mengikuti OSN. Pihak sekolah pun mengaku sudah memberikan pendampingan untuk siswa yang ikut dalam kompetisi tersebut.
“Kami mendukung adanya OSN ini. Kami mencoba ikut dahulu sesuai dengan arahan pihak dinas,” ucapnya.
Menurutnya, dengan mengikuti olimpiade seperti ini, selain bisa sebagai ajang mengukir prestasi, juga bisa memberikan pengalaman bagi siswa. Sehingga, siswa terbiasa untuk mengikuti kompetisi.
“Walaupun pembimbingannya terbatas karena pandemi, tapi kami tetap berusaha semaksimal mungkin,” ucapnya.
Sementara itu, Guru Pembimbing OSN SD 2 Mlatinorowito Tuti Maryani mengatakan, ada dua siswa yang mengikuti OSN SD tahun ini. Keduanya berasal dari kelas lima. Siswa yang ikut sendiri merupakan siswa yang sudah terbiasa mengerjakan soal-soal dan dinilai mampu mengikuti OSN.
“Kami pilih siswa yang punya nilai matematika dan IPA tertinggi,” katanya.
Ia menjelaskan, pembimbingan kepada siswa dilakukan dengan memberikan soal-soal. Selain itu, para siswa juga belajar secara mandiri selama di rumah.
“Pelaksanaan babak penyisihan tadi berjalan pancar, sinyal nya juga lancar tidak ada kendala,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Sekolah SD 2 Medini Kholid juga mengatakan bahwa pelaksanaan OSN tahun ini berjalan lancar. Pihaknya pun mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin.
“Selama dua hari babak penyisihan ini Alhamdulillah berjalan lancar,” katanya.
Ia menyebut, siswanya sudah berusaha secara maksimal. Guru pembimbing pun sudah memberikan bimbingan dan tambahan pelajaran agar siswa bisa mengikuti kompetisi dengan lancar.
“Selain siswa belajar sendiri di rumah, guru pembimbing juga memberikan tambahan pelajaran. Alhamdulillah babak penyisihan berjalan lancar, tidak ada masalah,” tuturnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Koran Lingkar)