KUDUS, Lingkarjateng.id – Sebanyak 80 anak berkebutuhan khusus (ABK) turut merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 77. Perayaan hari kemerdekaan ini dilakukan dengan menggelar panggung ekspresi di Taman Krida Wisata Kudus pada Senin, 15 Agustus 2022.
Penanggung jawab acara, Heni Mustikaningati menyampaikan, acara peringatan hari kemerdekaan ini sudah rutin dilakukan setiap tahun sejak 2015. Dalam kegiatan kali ini, ia ingin mengajak anak-anak berkebutuhan khusus untuk menampilkan bakat-bakat seni mereka.
“Mereka juga punya hak mengekspresikan kemerdekaan dengan cara mereka. Jadi kami fasilitasi dengan support berbagai pihak dan institusi untuk menyelenggarakan acara ini,” katanya.
Heni yang juga merupakan Ketua Yayasan sekaligus Terapis di Rumah Terapi ABK Darul Fathonah mengatakan, ia selalu mengadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat inklusif. Menurutnya, anak-anak berkemampuan khusus juga bisa mengadakan kegiatan seperti anak normal lainnya.
“Saya memang dari dulu consent kalau ada event, anak-anak ini juga harus punya event. Kalau anak lain punya acara panggung kemerdekaan, anak-anak istimewa ini juga harus punya acara yang sama,” tuturya.
Anak-anak yang terlibat dalam acara ini berasal dari berbagai sekolah luar biasa (SLB) dan pusat terapi yang ada di Kabupaten Kudus. Di antaranya Rumah Terapi Darul Fathonah, SLB Purwosari, SLBN Kaliwungu, SLBN Cendono dan SLB Sunan Muria.
“Peserta yang tampil itu ada yang tuna netra, autis, tuna rungu, down syndrome dan ABK lainnya. Mereka bisa tampil maksimal sesuai arahan, ada yang menari, menyanyi hingga main kendang,” bebernya.
Berbagai pihak ikut mendukung terselenggaranya acara tersebut. Yakni Ketua TP PKK Kudus, Mawar Hartopo, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus hingga Forum Komunikasi Disabilitas (FKDK) Kudus.
“Alhamdulillah semua support dan mau hadir untuk memberikan apresiasi kepada anak-anak yang tampil di atas panggung,” ucapnya.
Ketua TP PKK Kudus, Mawar Hartopo mengapresiasi atas terselenggaranya acara tersebut. Menurutnya, acara tersebut sangat tepat diadakan untuk mendukung bakat anak-anak berkemampuan khusus.
“Mereka adalah anak-anak istimewa yang memang memerlukan cinta dan perhatian yang lebih dari kita semua. Tadi juga yang tampil keren-keren banget, cantik dan ganteng, penampilannya luar biasa,” ungkapnya.
Tak hanya itu, ia juga mengapresiasi peran para pendamping yang selalu sabar mendampingi para ABK. Dirinya pun berpesan kepada para pendamping untuk bisa selalu sabar mendidik anak-anak berkebutuhan khusus itu.
“Saya apresiasi para pendamping yang mau mengurusi anak-anak dari hati, bukan hanya mengejar materi. Menjadi pendamping ABK memang harus sangat sabar karena anak-anak sangat moody sekali,” tutupnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus S – Koran Lingkar)