GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Amblesnya Jalan Sedadi-Lajer tepatnya di Dusun Kedung Gedang, Desa Sedadi, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan selama tiga tahun, baru mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.
Penanganan amblesnya Jalan Sedadi-Lajer ini diperkirakan menghabiskan biaya sekira Rp 5,7 miliar. Dari total biaya keseluruhan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Grobogan baru bisa menganggarkan Rp 1 miliar.
“Penanganan amblesnya jalan ini akan dilakukan secara bertahap. Untuk anggaran Rp 1 miliar itu belum termasuk penanganan jalannya. Jadi dioptimalkan dengan mendapatkan panjang 30 meter untuk tiang pancang, dinding penahan tanah (DPT) dan urugan,” kata Sekretaris DPUPR Kabupaten Grobogan, Wahyu Tri Darmanto, pada Selasa, 25 Juli 2023.
Pihaknya menjelaskan bahwa, untuk menangani amblesnya jalan tersebut, DPUPR Grobogan telah membuat Detail Engineering Design (DED) dengan output lebar jalan 9 meter sedangkan panjang 90 meter yang mencakup tiang pancang sedalam 12 meter, saluran drainase, urugan, dinding penahan tanah, badan jalan, dan lainnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, sesuai DED penanganan itu menelan biaya dengan total Rp 5,7 miliar.
“Biaya keseluruhan sebesar Rp 5,7 miliar,” sebutnya.
Dari informasi yang dihimpun, kondisi amblesnya jalan di Jalan Sedadi-Lajer tepatnya di Dusun Kedung Gedang, Desa Sedadi, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan ini telah ambles selama tiga tahun. Akibatnya, akses utama warga Desa Lajer dan sekitarnya menuju kota dan kabupaten terganggu akibat amblesnya jalan sedalam kurang lebih 2,5 meter.
Sementara itu Sekretaris Desa Lajer, Hartono mengatakan bahwa warga setempat kerja bakti untuk memperbaiki jalan yang menjadi akses satu-satunya masyarakat Lajer dan sekitarnya itu.
“Warga sudah patungan ratusan juta untuk menguruk jalan ambles ini,” kata Hartono.
Berdasarkan pantauan wartawan Koran Lingkar di lapangan, kondisi jalan dari sebelah utara sangat curam. Kondisi jalan tersebut berbatu dan terjal sepanjang 90 meter, serta berdebu saat musim kemarau dan licin saat musim penghujan. Warga pun harus berhati-hati saat melintasi jalan tersebut. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Koran Lingkar)