KENDAL, Lingkarjateng.id – Dinas Perdagangan, Koperasi Disdagkop dan UKM Kabupaten Kendal terus mendorong produk-produk UMKM di wilayahnya agar bisa menjadi produk unggulan dan produk khas Kabupaten Kendal. Diantaranya, kopi asli Kendal, kerupuk rambak, kerupuk petis, bandeng olahan, hingga hasil ekonomi kreatif (ekraf) seperti rajut dan lain sebagainya.
Kabid Pemberdayaan Usaha Mikro Disdagkop dan UKM Kendal, Lytria Wandwiati mengatakan, ada sekitar 25.321 UMKM di Kendal dengan berbagai macam produk yang bervariasi.
Dan tahun 2024 ini, Disdagkop dan UKM Kabupaten Kendal akan memberikan pendampingan kepada 1.445 UMKM di Kendal untuk naik kelas.
“Dari 25.321 UMKM di Kendal, pada tahun ini kami akan mendorong dan mendampingi sebanyak 1.445 UMKM agar naik kelas,” ujar Lytria.
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan, agar UMKM di Kabupaten Kendal tidak kalah dan tidak tertinggal dengan UMKM di kabupaten lainnya.
“Kami juga melakukan pendampingan terkait UMKM Go Digitalisasi terkait pemasaran produk pada marketplace,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, Disdagkop dan UKM Kendal akan menggandeng beberapa marketplace dan platform digital yang ada untuk memberikan pelatihan terkait pemasaran digital.
“Kami berencana tahun 2024 ini akan menggandeng dan memberikan pelatihan bagaimana caranya melakukan promosi melalui marketplace atau platform digital diantaranya Tiktok, Shopee dan Grab,” lanjut Lytria.
Ia menyebut tahun 2024 ini, pihaknya juga akan melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM yang akan melakukan kegiatan ekpor
“Kami juga mendampingi kegiatan ekspor produk UMK. Ada sekitar 31 produk UMKM yang sudah melakukan ekspor. Kita dampingi sampai dengan ekspor baik makanan maupun ekraf,” tambahnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)