KENDAL, Lingkarjateng.id – Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disdagkop UKM) Kabupaten Kendal, Lytria Wandwiati, mendorong produk-produk usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) agar naik kelas. Sejumlah produk UMKM seperti kopi, kerupuk, hingga hasil ekonomi kreatif lainnya merupakan produk unggulan di Kendal.
“Produk-produk unggulan di Kendal itu banyak tapi yang terkenal ada kopi, kerupuk rambak, kerupuk petis dan bandeng. Karena di Kendal juga banyak petani kopi dan peternak bandeng juga,” ungkapnya.
Lytria mengatakan Kabupaten Kendal juga memiliki klaster kopi yang terdiri dari 15 pelaku UMKM kopi.
“Jadi dari Kendal ujung atas sampai bawah bergabung jadi satu. Bahkan pernah ada event minum kopi bersama yang telah mendapatkan rekor MURI,” sambungnya.
Menurutnya, beberapa jenama (brand) kopi asli Kendal terus berinovasi agar bisa naik kelas. Contohnya Kopi Tanjung dari Kecamatan Weleri dan Kopi Larasati dari Kecamatan Sukorejo.
“Sampai sekarang banyak sekali kopi merek Kendal contohnya Kopi Larasati, Kopi Tanjung yang kemarin ramai dipromosikan Raffi Ahmad dan Pak Bupati dalam acara Omah Gedeh,” tandasnya.
Melihat potensi UMKM Kendal, pihaknya pun terus melakukan upaya untuk memfasilitasi anggaran kepada para pelaku UMKM baik melalui pemerintah maupun CSR.
“Kopi Larasati ini mendapatkan bantuan alat dari pemerintah pusat. Dan ini salah satu dari UKM yang kita bantu. Dulunya kelompok ada 10 orang dan sekarang masih berkembang. Tahun 2019 mendapatkan alat roasting yang harganya hampir Rp600 juta,” paparnya.
Ia berharap para pelaku UMKM di Kabupaten Kendal dapat terus meningkatkan kreatifitasnya dalam digitalisasi pemasaran dan dapat naik kelas. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)