JAKARTA, Lingkarjateng.id – Bendungan terbesar di Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah diresmikan. Dikenal dengan Bendungan Multifungsi Bintang Bano yang merupakan salah satu karya garapan PT Brantas Abipraya (Persero) terletak di Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Bendungan ini nantinya dapat membendung aliran Sungai Brang Rea dengan total kapasitas tampung 65,84 juta m3 dan luas genangan 277,52 ha. Untuk mendukung pertanian di Sumbawa Barat, selain itu bendungan ini juga mampu mengairi lahan seluas 6.695 ha,” kata Sugeng Rochadi, Direktur Utama Brantas Abipraya.
Selain itu, Sugeng juga mengatakan, bahwa dalam pengerjaan bendungan ini Brantas Abipraya dipercaya dalam pembangunan bendungan utama dan penyelesaian spillway. Pembangunan bendungan ini sangat diperlukan dalam pengendalian banjir ulangan 25 tahun di Taliwang.
Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Bintang Bano di Sumbawa Barat
Pasalnya, bendungan yang termasuk dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini dapat mereduksi banjir sekitar 22 persen atau setara 647 m3/detik. Tak hanya itu, bendungan ini pun juga dapat menghasilkan air baku sebesar 555 liter/detik. Di samping itu, kehadiran bendungan ini juga memberi manfaat untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 8,8 Mega Watt.
Sugeng menjelaskan, konstruksi bendungan yang didesain dengan tinggi 72 m, serta memiliki panjang bendungan 497,25 m. Bendungan Multifungsi Bintang Bano ini juga berpotensi bakal menambah titik tempat pariwisata di NTB. Hal ini dikarenakan juga lokasinya yang berada di tengah hutan dengan dikelilingi pemandangan alam yang elok.
Lebih lanjut, Sugeng juga mengatakan tidak hanya mendukung pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Sumbawa Barat, bendungan ini pun juga nantinya akan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dengan terbukanya lapangan kerja baru di bidang pariwisata.
Bendungan Bintang Bano
Sebagai tambahan informasi, memantapkan posisinya sebagai BUMN konstruksi yang ahli dalam pembangunan bendungan, di samping Bendungan Multifungsi Bintang Bano, saat ini Brantas Abipraya juga tengah merampungkan 15 paket pekerjaan pembangunan bendungan yang juga merupakan proyek strategis nasional.
Beberapa diantaranya adalah Bendungan Bener yang terletak di Purworejo-Jawa Tengah yang bakal menjadi bendungan tertinggi di Indonesia, Bendungan Semantok di Nganjuk, Jawa Timur yang nantinya akan menjadi bendungan terpanjang se-Asia Tenggara, serta Bendungan Ciawi di Jawa Barat yang merupakan bendungan kering pertama di Indonesia.
Di usianya yang kini menginjak 41 tahun, Brantas Abipraya juga merupakan BUMN konstruksi yang telah merampungkan proyek bendungan terbanyak, yaitu 43 bendungan.
“Dengan mengutamakan kualitas mutu, pelayanan dan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan) apalagi saat pandemi Covid-19 ini, dalam penyelesaian semua pengerjaan konstruksi, Brantas Abipraya selalu prioritaskan penerapan protokol kesehatan di proyek sehingga tidak mengganggu proses penyelesaian proyek bendungan ini,” tutup Sugeng. (Lingkar Network | Koran Lingkar)