KENDAL, Lingkarjateng.id – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Tengah (Jateng), Mohammad Saleh, menegaskan bahwa pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar tingkat kabupaten/kota mengedepankan prinsip musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menentukan pucuk pimpinan.
Hal itu disampaikan Saleh saat membuka Musda ke-XI DPD Partai Golkar Kabupaten Kendal pada Kamis, 18 September 2025.
“Kabupaten Kendal secara aklamasi memilih Bagus Bimo Alit sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kendal setelah sebelumnya dilakukan musyawarah untuk mencapai mufakat terlebih dahulu, dan ini sudah menjadi komitmen dan kesepakatan partai,” ujarnya.
Menurut Saleh, pendekatan musyawarah mufakat merupakan langkah strategis untuk menjaga soliditas internal partai sekaligus menghindari potensi konflik yang bisa berdampak negatif terhadap elektabilitas Golkar di tingkat daerah.
“Jika ada pihak yang kalah, maka dikhawatirkan akan ada yang merasa dirugikan sehingga bisa mempengaruhi suara partai. Untuk mengantisipasi itu, sebelum Musda harus sudah dimusyawarahkan siapa yang akan jadi ketua, wakil ketua, sekretaris, dan juga bendahara partai,” katanya.
Dengan terpilihnya Bimo secara aklamasi, Saleh menargetkan Partai Golkar di Kendal dapat menambah perolehan kursi di DPRD Kabupaten Kendal pada Pemilu Legislatif mendatang.
Sementara itu, Bagus Bimo Alit yang kembali dipercaya memimpin Partai Golkar Kabupaten Kendal mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh pengurus kecamatan dan desa atas dukungan penuh yang diberikan.
Ia berkomitmen untuk membentuk kepengurusan yang solid dari tingkat kabupaten hingga akar rumput.
“Saya berterima kasih kepada para kader dan pengurus partai dari tingkat kecamatan dan desa yang sudah bulat mempercayakan memimpin Partai Golkar Kabupaten Kendal untuk kedua kalinya. Target saya tentu menjadi pemenang dalam Pemilu yang akan datang,” ujarnya.
Jurnalis: Unggul Priambodo
Editor: Rosyid
































