SEMARANG, Lingkarjateng.id – Ratusan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Tengah kembali menggelar aksi. Kali ini, para buruh pria itu memakai daster dan melakukan aksi jalan kaki sejauh 37 kilometer dari Kendal menuju Kota Semarang untuk menuntut Gubernur Jawa Tengah (Jateng) merevisi penetapan Upah Minimum Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022 (UMP Jateng 2022).
Teriknya matahari tidak menyurutkan semangat para buruh tersebut untuk terus berjalan kaki dari Kendal menuju Kota Semarang memakai daster hingga menjadi tontonan pengguna jalan lainnya. Setidaknya, butuh waktu 7 jam untuk rombongan tiba di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, kemarin (23/12).
UMP Jateng 2022 Mengecewakan, Ganjar Dicap Gubenur Penetap Upah Terendah se-Indonesia
Sekretaris KSPI Jawa Tengah Aulia Hakim mengatakan, upah buruh bukan hanya sekadar imbalan atas kerja. Akan tetapi, sangat mempengaruhi jalannya perekonomian. Menurut pihaknya, jika upah semakin tinggi daya beli juga akan semakin tinggi.
“Semestinya, hal ini tidak akan membuat investor lari mengingat Jawa Tengah menjadi target investasi masuk,” tegasnya.
Aulia menambahkan, pihaknya sangat kecewa karena Gubernur Ganjar belum bisa merealisasikan slogan yang berbunyi, “Tuanku Ya Rakyat, Gubernur Cuma Mandat” kaitannya dengan UMP Jateng 2022 yang hanya mengakomodir kepentingan pengusaha.
Oleh sebab itu, para buruh menuntut agar Gubernur Ganjar segera merevisi UMK Jateng 2022 dengan kenaikan minimal 10 persen dan memperhatikan kebutuhan tambahan buruh pada masa pandemi. “Atau setidaknya mengembalikan rekomendasi kepada Bupati/Wali Kota untuk dilakukan rekomendasi ulang,” tuntutnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)