PATI, Lingkarjateng.id – Hingga kini, tim gabungan yang berasal dari TNI, Polri, BPBD Pati, Basarnas Pati, dan Tim Relawan SAR Tunggul Wulung terus mencari korban hilang di Sungai Terok, turut Desa Bulungan, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati.
Menurut Kepala BPBD Pati Martinus Budi Prasetyo, pencarian akan terus dilakukan. Maksimal hingga 7 hari.
“Rencana pencarian sesuai SOP akan terus dilakukan hingga korban ditemukan. Maksimal 7 hari sejak dinyatakan hilang atau tenggelam,” katanya saat dikonfirmasi Lingkarjateng.id via telepon seluler, Rabu (09/02).
Terkait ritual pemanggilan jenazah yang dilakukan di sekitar area hilangnya korban, dirinya mengatakan bahwa itu merupakan kebiasaan keluarga korban.
Warga Gelar Ritual Pemanggilan Jenazah Korban Hilang di Sungai Terok Pati
“Ritual itu kebiasaan oleh keluarga untuk memohon pertolongan kepada Yang Maha Kuasa agar jenazah segera ditemukan,” terangnya.
Selama kegiatan tersebut tidak berbahaya, pihaknya tidak akan melarang. Selain itu, demi keamanan dan keselamatan warga, ia berpesan agar masyarakat yang tinggal di sekitar sungai untuk lebih berhati-hati.
“Himbauan saya untuk masyarakat yang tinggal sekitar sungai untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas,” pesannya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pria bernama Ulin Nuha, 50, warga RT 3 RW 2, Desa Keboromo, Kecamatan Tayu, dilaporkan hilang pada Sabtu (05/02). Menurut informasi, Ulin Nuha terhanyut di Sungai Terok ketika hendak menanam pohon pisang yang berada di bantaran sungai tersebut. Karena tidak kunjung ketemu, pihak keluarga menggelar ritual pencarian jenazah di sekitar sungai tempat hilangnya korban. (Lingkar Network | Nailin Ra – Lingkarjateng.id)