BATANG, Lingkarjateng.id – Menyambut pergantian tahun baru 2026, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang akan menggelar Batang Nusantara Expo 2025 untuk menampilkan potensi ekonomi daerah melalui kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta.
Ekspo yang akan berlangsung selama lima hari, dari 27 hingga 31 Desember 2025, akan menjadi platform untuk mempromosikan produk unggulan dari sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta industri lokal.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop UKM) Batang, Wahyu Budi Santoso, menyatakan bahwa acara ini merupakan bentuk sinergi antara pemerintah daerah dan pihak ketiga.
Ia menyebut Pemkab Batang akan memberikan fasilitas berupa perizinan dan lokasi, sementara penyelenggaraan teknis acara sepenuhnya akan dikelola oleh pihak penyelenggara.
“Kami menyambut baik penawaran ini. Batang Nusantara Expo akan menjadi sarana penting untuk memacu kemandirian ekonomi UMKM kita,” ungkap Wahyu Budi Santoso saat ditemui di Kantornya, Kamis, 18 Desember 2025.
Expo ini akan dipusatkan di sepanjang Jalan Veteran dan Jalan Diponegoro Batang, dengan target peserta mencapai 80 hingga 90 stan.
Selain memamerkan produk unggulan UMKM, acara ini juga akan diwarnai dengan Festival Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, yang bertujuan untuk menunjukkan potensi produk dari berbagai desa yang tergabung dalam Koperasi Desa Merah Putih.
Festival Koperasi Desa Merah Putih ini mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Koperasi, yang memberikan fasilitasi 15 stan gratis bagi koperasi desa.
Wahyu berharap acara ini dapat memacu koperasi desa untuk lebih mengenalkan produk unggulan mereka, sehingga dapat meningkatkan ekonomi desa.
“Harapannya, melalui festival ini, koperasi-koperasi desa semakin terpacu untuk menampilkan produk unggulan mereka, sehingga ekonomi di tingkat desa bisa terus bergerak,” harapnya.
Tak hanya pameran dagang, Batang Nusantara Expo 2025 juga akan menghadirkan serangkaian acara menarik, antara lain talk show edukatif mengenai perkembangan Koperasi Desa Merah Putih, lomba mewarnai untuk tingkat TK dan PAUD, dan lomba menyanyi khusus untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Batang.
Sebagai bentuk empati terhadap bencana yang melanda Indonesia, panitia juga merencanakan acara doa bersama pada malam penutupan tanggal 31 Desember 2025 sebagai ganti perayaan pergantian tahun yang biasanya diwarnai dengan pesta pora.
Doa bersama ini diharapkan menjadi bentuk syukur sekaligus harapan agar tahun 2026 membawa kebaikan dan keberkahan.
“Menariknya, sebagai bentuk empati terhadap berbagai bencana yang melanda Indonesia, malam puncak pergantian tahun tidak akan dirayakan dengan pesta pora yang berlebihan. Pihak panitia telah menyiapkan acara doa bersama pada malam penutupan tanggal 31 Desember sebagai bentuk syukur sekaligus harapan untuk tahun yang lebih baik,” jelas Wahyu.
Dari sisi ekonomi, Wahyu optimis kegiatan ini dapat mendorong transaksi yang signifikan, mengingat ekspo serupa di berbagai daerah sebelumnya mampu mencatatkan nilai transaksi Rp1 miliar hingga Rp2 miliar.
“Kami melihat potensi yang ada di Batang sangat besar. Dengan rata-rata transaksi di tempat lain yang mencapai miliaran rupiah, kami harap pencapaian di Batang nanti bisa setara atau bahkan lebih,” pungkasnya.
Sumber: Humas Pemkab Batang
Editor: Rosyid
































