REMBANG, Lingkarjateng.id – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Rembang resmi meluncurkan program “Bulan Dana Kemanusiaan” tahun 2025 di Rumah Dinas Bupati Rembang, Rabu, 16 Juli 2025. PMI memiliki target penghimpunan dana sebesar Rp 775 juta. Target ini diketahui meningkat dari tahun sebelumnya yang berkisar RP 750 juta.
Kegiatan tahunan ini diketuai langsung oleh Ketua Pengadilan Negeri Rembang, Liena dan dijadwalkan berlangsung selama maksimal tiga bulan, bahkan ditargetkan rampung dalam waktu 1,5 bulan.
Peluncuran Bulan Dana PMI 2025 ini turut didukung oleh jajaran Forkopimda Rembang, termasuk Wakil Bupati Rembang sekaligus Ketua Dewan Kehormatan PMI, Gus Hanies.
Ia menegaskan pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan dana masyarakat.
“Dana ini dana malati, dana masyarakat, bukan dana proyek. Harus dikelola dengan sangat hati-hati dan penuh tanggung jawab,” ujar Gus Hanies, Rabu, 16 Juli 2025.
“Alhamdulillah tahun lalu targetnya Rp750 juta, terkumpul Rp855 juta. Tahun ini insyaallah bisa lebih,” tambahnya optimis.
Tahun ini, PMI Rembang juga kembali mengadopsi sistem donasi digital melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Donatur kini menyumbang secara langsung hanya dengan memindai barcode yang akan ditempatkan di lokasi strategis seperti kantor pemerintahan dan tempat-tempat wisata.
“Sekarang orang sudah jarang bawa uang tunai, lebih banyak bawa HP dan mobile banking. Maka kita harus adaptif. QRIS ini sudah kami jalankan dua tahun terakhir, tapi tahun ini akan kami optimalkan lagi,” jelas Gus Hanies.
Ketua Bulan Dana PMI 2025, Ketua PN Rembang, Liena berkomitmen untuk bergerak cepat demi memenuhi target dalam waktu yang lebih singkat dari tahun-tahun sebelumnya.
“Ini yang terkumpul targetnya 775.000.000, itu buat apa saja? Kalau dana kemanusiaan harus dimanfaatkan dan dipergunakan memang untuk kemanusiaan,” tegasnya.
Langkah awal telah dimulai dengan pendataan lembaga dan instansi seperti kantor camat, Dinas Pendidikan, BUMN, serta perusahaan besar seperti PT Semen Gresik dan PLTU. Pekan pertama akan diisi dengan pengumpulan proposal dan distribusi formulir donasi.
Di satu sisi, Ketua PMI Rembang, dr. Syamsul Anwar menyampaikan bahwa seluruh dana yang terkumpul dalam bulan dana akan dikembalikan sepenuhnya kepada masyarakat, terutama untuk kegiatan kemanusiaan dan penanggulangan bencana.
“Bulan Dana ini murni dari masyarakat dan akan kembali ke masyarakat. Bukan untuk gedung, bukan untuk pengurus, ini dana Anda semua. Semisal kemarin banjir di Sluke, PMI langsung bergerak. Jadi, semakin kuat dana terkumpul, penanganan bisa semakin cepat,” tegas dr. Syamsul.
Dengan semangat gotong royong, dr. Syamsul mengajak masyarakat Rembang untuk turut serta berkontribusi, bahkan dalam jumlah kecil sekalipun.
“Kalau setiap orang di Rembang menyumbang Rp2 ribu saja, insyaallah target Rp775 juta bisa tercapai. Dana ini akan digunakan selama satu tahun penuh untuk menghadapi bencana dan kegiatan sosial,” ujarnya.
Pihaknya berharap kegiatan bulan dana PMI ini dapat menumbuhkan semangat solidaritas sosial di tengah masyarakat, sekaligus memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu, mengingat saat ini beberapa wilayah di Rembang menghadapi abrasi akibat anomali cuaca.
Jurnalis: Muhammad Faalih
Editor: Sekar S

































