Stok Diklaim Aman, Harga Cabai di Kota Semarang Malah Melambung Tinggi

Salah seorang penjual cabai di Pasar Peterongan Semarang baru-baru ini. (Rizky Syahrul Al-Fath/Lingkarjateng.id)

Salah seorang penjual cabai di Pasar Peterongan Semarang baru-baru ini. (Rizky Syahrul Al-Fath/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Ketahanan Pangan memastikan pasokan cabai tercukupi meski belakangan harganya melambung tinggi.

“Berdasarkan hasil pemantauan harga di beberapa pasar tradisional, minggu ini rata-rata mengalami kenaikan (harga). Kisaran harga sekitar Rp 60 ribu sampai Rp 75 ribu per kilogram,” terang Plt. Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Bambang Pramusinto, Rabu, 1 Oktober 2023.

Menurut data yang dilansir dari Kementerian Perdagangan RI, sepanjang bulan Oktober 2023 rata-rata harga cabai rawit merah mencapai Rp 55.934 per kilogram, naik 37,8 persen dibanding bulan sebelumnya. Cabai merah keriting naik 11,3 persen menjadi Rp 45.241 per kilogram, dan harga cabai merah besar naik 7,8 persen menjadi Rp 43.138 per kilogram.

Bambang menjelaskan, Pemkot Semarang terus mengupayakan pengendalian inflasi melalui penyelenggaraan pasar murah dan pemantauan harga pasar.

“Kami imbau kepada seluruh masyarakat Kota Semarang untuk tidak panic buying, mengingat ketersediaan cabai masih aman,” kata Bambang.

Pemkot Semarang juga mengajak masyarakat untuk turut menanam cabai melalui urban farming untuk menyiasati harga cabai yang mahal di pasaran. Terlebih, urban farming juga selaras dengan gerakan penanaman cabai melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), atau menanam cabai di sekitar pekarangan perumahan yang tengah digalakkan Kementerian Pertanian.

“Mari kita sukseskan urban farming. Mendorong masyarakat mengoptimalkan gerakan menanam dengan memanfaatkan lahan pekarangan,” tandas Bambang. (Lingkar Network | Rizky Syahrul – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version