SEMARANG, Lingkarjateng.id – Proyek tambang wadas diprotes ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kota Semarang. Aksi protes itu mereka tandai dengan unjuk rasa di depan pintu masuk Polda Jawa Tengah, Kamis (10/02.) Dalam aksi itu, mereka menuntut dihentikannya pertambangan di Desa Wadas, Purworejo dan meminta Kepolisian Jawa Tengah (Jateng) agar menarik aparat dari desa tersebut.
Koordinator Lapangan (Korlap), Aziz Rahmad Ahmadi mengungkapkan, selain penarikan aparat, pihaknya juga menyuarakan agar polisi menghentikan kriminalisasi dan intimidasi dalam kasus proyek tambang wadas. Bahkan dia mendorong aparat untuk mengusut tuntas permasalahan tersebut.
“Poin paling penting, Polda Jateng menarik aparat kepolisian dan menghentikan kriminalisasi dan intimidasi di Desa Wadas. Aksi kali ini akan dilakukan di dua tempat, yakni di depan pintu masuk Polda Jawa Tengah dan di depan Gedung Gubernur Jawa Tengah,” katanya.
Wadas Melawan, Tuntut Gubernur Ganjar Buktikan Slogannya
Alasan tindakan aliansi tersebut, Aziz menyebut bahwa warga Wadas menginginkan tanahnya tidak dilakukan pertambangan. Selain itu, pertambangan tersebut dikhawatirkan merusak lingkungan.
“Warga Wadas sadar ketika dilakukan pertambangan, kerusakan lingkungan akan terjadi. Maka kami di sini untuk itu (memperjuangkan penolakan) juga sadar kepedulian lingkungan dan permasalahan lingkungan harus ditangani. Karena ketika Wadas ditambang, seluruh bukit di Wadas akan rusak,” jelas dia.
Ketika ditanya apakah sampai sore hari tuntutan tersebut sudah menemukan titik temu, Aziz mengaku belum mendapatkan titik temu yang diharapkan. Namun, dia akan tetap menunggu sikap Polda Jateng untuk menarik aparat dari Desa Wadas.
“Tuntutan ini belum ditemui. Kami akan tunggu sikap Polda Jateng. Nanti kami juga akan ke Gubernur Jateng,” imbuh dia.
Diketahui, aksi massa kali ini diikuti kurang lebih 150 mahasiswa yang terdiri dari berbagai kampus swasta maupun negeri di Kota Semarang. Selain itu, terdapat masa Kamisan dan Aliansi Mahasiswa Semarang Raya. (Lingkar Network | Adhik Kurniawan – Koran Lingkar)