SEMARANG, Lingkarjateng.id – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Semarang beserta Pemkab Semarang, yang dipimpin oleh Bupati Semarang, Ngesti Nugraha melakukan pengecekan ketersediaan stok gas elpiji 3 kilogram di salah satu agen di Kabupaten Semarang.
Sebagai informasi, beberapa masyarakat sempat mengeluhkan soal susahnya membeli gas elpiji 3 kilogram tersebut di Ungaran, Kabupaten Semarang. Salah satunya dialami warga Ungaran, Budi Santoso Widodo (49).
“Beberapa hari susah mencarinya, warung-warung sempat mengaku kosong untuk ketersediaan gas elpiji 3 kilogram, meski akhirnya dapat tapi itupun dibatasi hanya satu tabung dalam sekali beli,” ungkapnya kepada Lingkar, Jumat, 8 Maret 2024.
Pada sidak pantauan harga dan ketersediaan stok bahan pokok masyarakat itu Tim TPID Kabupaten Semarang menemukan satu gudang salah satu agen elpiji bersubsidi di wilayah Ungaran Barat itu mengalami kekosongan.
Agen gas elpiji bersubsidi 3 kilogram yang mengalami kekosongan stok itu milik gudang PT Mukti Abadi Santoso, yang ada di Jalan Ahmad Yani, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
“Sekarang ini persediaan gas elpiji 3 kilogram kosong di gudang, tapi sejauh ini pasokannya tetap lancar meskipun kalau hari ini ya kosong elpiji 3 kilogramnya,” ungkap salah satu manajemen PT Mukti Abadi Santoso, Deru Prayitno pada saat TPID Kabupaten Semarang dan Pemkab Semarang mendatangi gudang gas elpiji tersebut.
Deru mengaku, meski saat ini kondisi di gudang agen tersebut kosong untuk stok gas elpiji 3 kilogram, tapi armada milik PT tersebut tetap mendapatkan alokasi dropping dari Pertamina.
“Meski gudang kosong, tapi armada kami tetap mendapatkan alokasi dari Pertamina, jadi selama ini masih bisa memberikan stok ke masyarakat,” akuinya.
Pihaknya juga menjelaskan, jika untuk suplai dan distribusi gas elpiji di gudang miliknya mengalami kelancaran, tidak ada hambatan apapun dalam suplai gas elpiji itu.
“Suplai dan distribusi gas elpiji-nya tetap lancar, dan terbilang normal, karena memang langsung didistribusikan oleh armada kami ke pangkalan-pangkalan elpiji bersubsidi 3 kilogram ini,” sambung Deru.
Ia menambahkan, jika tingginya serapan masyarakat akan kebutuhan gas elpiji 3 kilogram di wilayah Ungaran ini, membuat elpiji bersubsidi yang dikirim dari Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPBBE) Pertamina, tidak sampai turun di gudang.
“Jadi langsung didistribusikan oleh armada agen langsung ke pangkalan elpiji PSO, hal ini disebabkan tingginya serapan elpiji 3 kilogram di masyarakat, dan ini sudah terpantau terjadi sejak Januari 2024 lalu,” tandasnya.
Disisi lain, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha menyampaikan bahwa terkait kebutuhan gas elpiji 3 kilogram di masyarakat, sejauh ini tetap lancar dan aman setiap harinya.
“Karena ini didistribusikan langsung untuk mencukupi kebutuhan masyarakat akan gas elpiji bersubsidi ini,” tuturnya.
Meski ada perubahan dalam kaitannya pengiriman atau dropping gas elpiji 3 kilogram dihari-hari libur, Ngesti Nugraha mengaku untuk ketersediaan stok gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Semarang tetap aman.
“Hari libur ini tidak ada dropping, termasuk hari Minggu, dari dulu memang tidak ada pengendropan gas elpiji 3 kilogram ini, tapi kami harap meski tidak ada dropping di hari libur, kami menjamin bahwa stok gas elpiji 3 kilogram tetap bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,” terangnya.
Ia juga mengimbau, agar dengan tidak adanya dropping gas elpiji 3 kilogram di hari libur ini, dihari-hari biasa untuk jumlah dropping gas elpiji 3 kilogram ini diharapkan ditambah.
“Jangan sampai, pada saat hari libur karena gas elpiji 3 kilogram tidak didroping, tetapi stoknya juga tidak di tambah di hari-hari biasa. Sehingga nantinya gas elpiji 3 kilogram ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, dan ini bisa tetap normal ketersediaannya di warga,” pungkasnya.(Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)