GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Ratusan desa di Kabupaten Grobogan mendapatkan Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah (Bankeu Pemprov Jateng) tahun anggaran 2024 dengan sasaran 555 titik.
Hal itu, diungkapkan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa Dispermades Kabupaten Grobogan, Yuono Joko Susanto, pada Jumat, 20 September 2024.
Yuono menjelaskan bahwa total sasaran titik itu sebelumnya berjumlah 557. Namun, karena ada perubahan, akhirnya menjadi 555 titik sasaran yang tersebar di ratusan desa se-Kabupaten Grobogan.
Untuk total anggarannya sendiri, kata Yuono, Pemprov Jateng menyediakan bantuan dana sebesar Rp 100,5 miliar atau Rp 100.500.000.000.
Sementara itu, ia juga menyebutkan bahwa total anggaran Bankeu Pemprov Jateng tahun ini lebih sedikit dibandingkan tahun 2023.
“Tahun lalu menyasar 808 titik yang ada di 222 desa dengan total anggaran Rp 135 miliar (Rp 135.430.000.000),” beber Yuono.
Lebih lanjut, Yuono menuturkan bahwa nantinya Bankeu Pemprov Jateng 2024 akan digunakan setiap desa terpilih untuk perbaikan infrastruktur yang ada. Namun, sasaran terbanyak digunakan untuk perbaikan talud dan jalan rabat beton.
“Selain itu, ada perbaikan drainase, jembatan, dan sebagian juga ada melakukan rehab kantor desa,” jelas Yuono.
Ia menjelaskan, dari total sasaran 555 titik itu tersebar di 184 desa. Artinya, tidak semua desa di Kabupaten Grobogan mendapatkan Bankeu Pemprov tersebut.
“Hanya 184 desa dari 273 desa yang mendapatkan (Bankeu Pemprov Jateng),” bebernya.
Yuono mengungkapkan bahwa setiap desa nantinya mendapatkan nominal yang variatif dengan jumlah titik sasaran yang berbeda-beda.
“Ada desa yang mendapatkan hingga 10 titik sasaran dari Bankeu Pemprov. Sementara besaran nominal per titik itu variatif, dari Rp 100 juta hingga Rp 200 juta,” jelasnya.
Hingga saat ini, sambung Yuono, pencairan Bankeu Pemprov Jateng telah memasuki tahap ke sembilan atau terakhir. Tahap ini hanya menyisakan enam titik dari ratusan titik yang ada.
“Yang sudah cair itu mulai tahap satu hingga tahap delapan, untuk sembilan belum. Karena yang sembilan baru minggu kemarin,” jelasnya.
Pihaknya berpesan agar bantuan tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin oleh setiap desa yang mendapatkan. Sehingga, pengerjaan juga harus memahami kondisi saat ini atau musim kemarau yang diketahui sangat minim air.
“Dalam pengerjaan jalan dan talud, TPK (Tim Pelaksana Kegiatan) tidak hanya menyesuaikan RAB (Rencana Anggaran Biaya) dan gambar, namun harus memperhatikan alam. Sehingga bangunan tidak mudah rusak dikarenakan kondisi tanah saat kemarau,” pesannya.
Sebagai informasi, dikutip dari Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah nomor 412/13 tahun 2024, Bankeu Pemprov Jateng yang diambil dari APBD tahun anggaran 2024 menyasar 12.376 titik di seluruh Provinsi Jateng. Dari keseluruhan itu, Pemprov Jateng menggelontorkan bantuan dana sebesar Rp 1,5 triliun atau Rp 1.548.982.054.000. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)