SEMARANG, Lingkarjateng.id – Kabar gembira berhembus dari Kota Lumpia. Akhirnya, kasus Covid-19 di Ibu Kota Jawa Tengah menunjukkan penurunan signifikan. Bahkan sejak tiga hari yang lalu, sudah tidak ada kasus atau zero Covid-19 untuk masyarakat Kota Semarang.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi membenarkan hal tersebut. Ia mengaku senang dengan keadaan Kota Semarang yang semakin membaik pasca lonjakan kasus Covid-19.
“Kota Semarang nol Covid-19 sudah tiga hari ini. Kalau ada tiga orang itu dari luar kota, itu update dari teman-teman Satgas Covid selama tiga hari terakhir,” ujar Hendi sapaan akrab Walikota Semarang, Minggu (21/11).
Datang 4,8 Juta Dosis Vaksin Lagi, Pemerintah Targetkan 70 Persen Penduduk
Hendi pun selalu mengingatkan kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat. “Tidak pa-pa ada kegiatan, tapi semua harus pakai masker, kalau kumpul-kumpul harus jaga jarak, sering cuci tangan supaya kasus Covid-19 tidak meledak lagi. Kalau meledak ekonomi, sosial, budaya susah. Kita sama-sama menjaga supaya angka Covid-19 tidak melonjak lagi,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, untuk mencegah lonjakan kasus pada Nataru pihaknya telah melakukan strategi. Hal itu dilakukan agar kasus di Kota Semarang tetap landai dan bertahan pada PPKM Level 1.
Pembatasan Nataru, PPKM Level 3 Bakal Diberlakukan
“Pastinya kami sudah siapkan bahkan dari dua bulan yang lalu kegiatan-kegiatan pencegahan penularan Covid-19 di Kota Semarang seperti random sampling, kemudian edukasi juga tidak pernah berhenti,” ungkapnya.
Selain itu, DKK Semarang juga terus melakukan percepatan vaksinasi terutama untuk wilayah-wilayah yang angka vaksinasinya masih rendah. Diantaranya seperti wilayah Semarang Utara, Gayamsari, Genuk, Mijen. Hingga saat ini capaian vaksinasi di Kota Semarang telah mencapai 109,34 persen untuk dosis pertama (V1) atau 1.426.908 sasaran. Kemudian untuk capaian vaksinasi dosis kedua (V2) sudah mencapai 94,98 persen atau sebanyak 1.239.509 sasaran.
“Vaksinasi yang persentasenya di bawah 70 persen kami upayakan melalui door to door atau ndhodhog lawang,” kata Hakam. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)