SEMARANG, Lingkarjateng.id – Hujan berturut-turut dan bencana banjir di Kota Semarang rupanya mendatangkan rezeki bagi jasa penatu atau laundry. Saking banyaknya warga yang membutuhkan jasa cuci pakaian, pelanggan harus antre beberapa hari hingga pakaiannya selesai dikerjakan.
Salah satu pemilik laundry di Kota Semarang yang banjir pelanggan adalah Source of Cleannes (Soce) Laundry yang dikelola Nurul Huda (27). Ia mengaku pesanan yang diterima saat banjir meningkat hingga tiga kali lipat dari biasanya.
“Banjir yang terjadi akhir-akhir ini intensitasnya tinggi, orang yang laundry meningkat karena banyak pakaian-pakaian pelanggan yang terendam air,” katanya, Selasa, 19 Maret 2024.
Menurutnya, jasa cuci pakaian yang dikelolanya ramai pelanggan karena proses pengeringannya tidak selalu bergantung pada sinar matahari melainkan menggunakan dryer atau alat pengering.
Pihaknya menyampaikan orderan jasa cuci pakaian di tempatnya tembus sampai 100 kilogram (kg) dengan layanan berbagai jenis pakaian mulai dari baju hingga seprei.
“Kalau peningkatan dari hari biasanya tiga kali lipat. Biasanya pelanggan itu ada 15, sekarang mungkin sekitar 40 sampai 50 orang. Kalau kiloannya bisa sampai 100 kilogram per hari,” bebernya.
Kendati banyak yang menggunakan jasa penatu di tempatnya, Huda mengaku sama sekali tidak menaikkan tarif. Ia masih menerapkan harga semula mulai dari Rp6.000 untuk layanan cuci kering. Meski begitu, keuntungannya meningkat.
“Omzetnya naik tiga kali lipat dari beberapa hari sebelumnya. Ya pengaruh juga bulan Ramadhan salah satu faktor kenaikan laundry pada akhir-akhir ini,” ungkapnya.
Sementara itu Wiji (56), pekerja di Hanum Laundry di Kelurahan Mlatiharjo, juga mengaku pesanan cuci pakaian lebih banyak saat banjir di Kota Semarang baru-baru ini. Jumlah pesanannya dua kali lipat lebih banyak per harinya.
“Biasanya 15 kilogram per hari, pasca banjir kemarin bisa mencapai 30 kilogram. Namun kendalanya terkadang pelanggan meminta pesanan cepat jadi. Masalahnya di musim hujan untuk mengeringkan cucian membutuhkan sinar matahari. Saya sudah ngomong kalau cepet gak bisa cuma kalau pengen cepet ya nyari tempat lain,” terangnya. (Lingkar Network | Rizky Syahrul Al-Fath – Lingkarjateng.id)