PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) setempat terus meningkatkan upaya untuk menjaga keamanan pangan di pasar tradisional.
Kepala Dinperpa Kota Pekalongan, Lili Sulistyawati, mengungkapkan bahwa salah satu langkah yang diambil Pemkot Pekalongan adalah dengan melakukan pengawasan terhadap komoditas dagangan yang dijual di pasar tradisional.
Melalui pengawasan tersebut, pihaknya juga mengimbau para pedagang pasar tradisional agar lebih waspada terhadap penggunaan bahan pangan berbahaya seperti formalin, boraks, pewarna merah rhodamin B, dan pewarna oranye methanyl yellow. Sebab, penggunaan zat-zat tersebut dikhawatirkan dapat membahayakan kesehatan konsumen dan menurunkan mutu produk pangan.
“Pasar adalah tempat utama masyarakat mendapatkan bahan pangan, sehingga keamanan komoditas yang dijual harus terjamin. Kita harus pastikan tidak ada bahan pangan yang mengandung zat berbahaya beredar di sini,” ujar Lili saat melakukan pengawasan keamanan pangan di Pasar Grogolan bersama tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (JKPD) pada Rabu, 23 Oktober 2024.
Lili juga menjelaskan bahwa pengawasan keamanan pangan akan dilakukan secara berkala. Selain pengawasan, pihaknya juga memberikan edukasi kepada pedagang mengenai bahan pangan yang aman dan berbahaya. Edukasi tersebut bertujuan agar pedagang memahami risiko penggunaan zat-zat berbahaya dan tidak tergiur menggunakannya untuk menarik pembeli.
“Kami ingin memastikan bahwa pedagang mengetahui dampak buruk penggunaan zat seperti boraks dan formalin. Ini penting agar masyarakat sebagai konsumen merasa aman dengan pangan yang mereka beli,” tambahnya.
Salah satu pedagang di Pasar Grogolan, Maftukha, mengapresiasi pengawasan yang dilakukan oleh Dinperpa Kota Pekalongan. Ia merasa lebih tenang karena dengan adanya pemantauan rutin, dagangannya terjamin aman dari bahan berbahaya.
“Kalau didatangi tim pengawas, justru senang karena keamanan pembeli juga terjamin. Sampel dagangan saya, seperti kerupuk, sudah sering diambil untuk diuji, dan sejauh ini aman,” ujarnya. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)