PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Meski dilakukan di Kota Semarang, debat publik pertama Pemilihan Bupati (Pilbup) Pekalongan diwarnai aksi ricuh pada Sabtu malam, 9 November 2024.
Rombongan pendukung pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan nomor urut 2 Riswadi-Amin (Wonge Dewe) sempat dihalangi untuk masuk ke ruang debat di salah satu hotel oleh pendukung dari paslon Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan nomor urut 1 Fadia Arafiq-Sukirman (Beriman).
Salah satu pendukung paslon “Wonge Dewe”, Zafaron, mengatakan bahwa ketika pendukung paslon berjuluk “Beriman” itu menghalangi pendukung paslon 2 untuk masuk, putri dari Calon Wakil Bupatui (Cawabup) nomor urut 2, Amin, tiba-tiba mendapat pukulan.
“Putri Pak Amin terkena pukulan dari seseorang di pihak 1. Saat ini korban sedang menjalani visum di RS Bhayangkara dan rencananya akan segera melaporkan kejadian ini ke Polda. Mohon doa dari semua pihak,” ungkap Zafaron usai acara.
Hal itu diperkuat dengan video yang beredar, di mana ada sumber suara yang disinyalir dari putri Cawabup Amin yang berteriak “Kenapa nggak ada yang ngawal sih?!”, seakan mempertanyakan pengawalan dari lembaga penyelenggara.
“Terkait insiden ini, kubu paslon 2 memilih untuk tidak membalas tindakan anarkis dari pihak lawan dan menegaskan akan membawa masalah ini ke jalur hukum. Langkah ini diambil untuk menunjukkan komitmen terhadap penyelesaian konflik secara damai dan berlandaskan hukum,” tegas Zafaron
Ketegangan tak hanya berhenti di situ. Dalam video yang beredar, ketika perwakilan pendukung paslon 2 menyampaikan protes soal ketidakadilan panitia debat, Ketua KPU Kabupaten Pekalongan yakni Laelatul Izah justru lebih banyak diam. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)