PATI, Lingkarjateng.id – Budidaya ikan nila salin di Kabupaten Pati sampai saat ini terkendala oleh ketersediaan benih. Hal ini diungkapkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) melalui Kabid Perikanan dan Budidaya, Dwi Endang Subekti di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Endang mengatakan kebutuhan stok benih ikan nila di Pati banyak yang didatangkan dari luar daerah. Hal ini mengingat keberadaan benih di Kabupaten masih belum mencukupi.
Padahal, lanjutnya, Kabupaten Pati memiliki potensi yang cukup baik dalam budidaya ikan nila salin. Disebutkannya, ada sekitar 1.350 hektar tambak yang membudidayakan ikan nila.
Tekan Inflasi, Dorong Budidaya Bawang Merah di Kabupaten Sragen
Ke depan, untuk memenuhi benih tersebut, pihaknya akan melakukan pengembangan benih di beberapa balai benih. Selain itu pihaknya juga merintis UPR (Unit Pembenihan Rakyat) yang berada di tiga kecamatan, yakni Sukolilo, Pati dan Tlogowungu.
“Agar masyarakat setempat dapat memproduksi budidaya benih sendiri. Ini baru kita rintis. Diharapkan nanti kebutuhan benih dapat kita cukupi dari lokal sendiri,” ujarnya.
Sedangkan untuk sentra budidayanya sendiri, lanjut Endang, berada di Kecamatan Tayu. Serta untuk daerah penyangganya berada di Kecamatan Margoyoso dan Dukuhseti.
“Tapi sekarang berkembang di pesisir ada, jadi kalau yang kemarin itu banyak di Margoyoso dan Dukuhseti sekarang sudah berkembang di seluruh daerah pesisir, di Batangan pun ada ikan nila,” tambahnya. (Lingkar Network | Aziz Afifi – Koran Lingkar Jateng)