KUDUS, Lingkarjateng.id – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus telah mengadakan kegiatan seminar sebagai rangkaian acara peringatan Hari AIDS Sedunia. Kegiatan ini digelar selama dua hari pada tanggal 22-23 November 2021.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian acara untuk menyambut hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember nanti. Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan edukasi dan sosialisasi terkait pencegahan HIV,” kata Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) DKK Kudus Nuryanto usai acara seminar peringatan Hari AIDS Sedunia di Hotel @HOM Kudus, Selasa (23/11).
Ia menjelaskan, pada hari pertama kegiatan ini diperuntukkan bagi masyarakat umum. Untuk menghindari kerumunan, pada hari pertama acara seminar digelar secara daring melalui aplikasi zoom meeting.
Di hari pertama, kegiatan seminar diisi oleh dr. Idilfitri, Sp.PD selaku dokter CST RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus dan Dr.Ns. Ernawati, S.Kp., M.Kes selaku dosen UNIMUS. “Tema yang diangkat di hari pertama membahas mengenai pelaksanaan upaya preventif penemuan kasus HIV AIDS,” sebut Nuryanto.
Sementara di hari kedua, peserta seminar diutamakan tenaga kesehatan yakni bidan koordinator, bidan desa, KPAD Kudus serta LSM terkait. Pengisi materinya yaitu dr. Najib Budhiwardoyo, Sp.OC selaku dokter spesialis kandungan RS. Aisyiyah Kudus bersama dr. Abdul Hakam, M.Si., Sp.A yang merupakan dokter CST RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus.
Meriahkan HKN ke-57, DKK Kudus Gelar Jambore Kader Posyandu
“Kalau untuk di hari kedua, materi yang diberikan yakni terkait pencegahan dan penularan HIV AIDS serta tata laksana pengobatan HIV anak,” ucapnya.
Nuryanto menerangkan, pihaknya akan melakukan penguatan komitmen seluruh pihak untuk menuntaskan penyakit HIV AIDS di Kabupaten Kudus. Bahkan, penguatan ini akan dilakukan dengan melibatkan lintas program, lintas sektoral dan seluruh pemangku kebijakan di Kota Kretek.
“Perluasan akses layanan bagi pasien HIV juga akan kami tingkatkan,” tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, kegiatan seminar ini juga dilakukan sebagai bentuk sosialisasi kepada setiap puskesmas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan penanganan penyakit AIDS. Nuryanto menyatakan, sudah ada lebih dari 50 persen puskesmas di Kabupaten Kudus yang telah memahami penanganan dan pencegahan HIV dengan maksimal.
Ia mengatakan, pihaknya juga akan terus melakukan koordinasi dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kudus untuk melakukan screening terhadap calon pengantian (catin). Screening ini dilakukan untuk triple eliminasi penyakit menular hepatitis B, HIV dan Sifilis.
“Kami sudah melakukan koordinasi dengan Kepala Kemenag. Jadi satu bulan sebelum menikah, catin (calon pengantin, red) harus melakukan screening triple eliminasi. Ini agar masyarakat Kudus terbebas dari penyakit HIV,” terangnya. Pihaknya berharap, penderita HIV AIDS bisa semakin membuka diri untuk menerima pengobatan agar harapan hidupnya lebih panjang dan memberikan dampak positif dalam keluarga. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)