KUDUS, Lingkarjateng.id – Taman Lampion yang berada dalam Taman Krida Wisata Kudus sempat menjadi salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi warga. Namun, kini jumlah pengunjung di Taman Lampion semakin menurun seiring dengan lampu-lampu taman yang tidak lagi berfungsi dengan baik.
Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, Mutrikah menyampaikan saat ini belum ada anggaran untuk memperbaiki kondisi Taman Lampion Kudus. Hal itu dikarenakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus masih fokus pada penanganan Covid-19.
“Sampai saat ini belum bisa memperbaiki, karena untuk memperbaiki juga kan butuh anggaran. Dan di Taman Lampion sendiri belum ada anggaran untuk memperbaiki,” ucap Mutrikah pada Rabu (8/12).
Lestarikan Hutan, Perhutani Grobogan Ajak Anak TK Tanam Pohon
Penurunan pengunjung, kata dia sudah terjadi sejak dua hingga tiga tahun yang lalu. Meski begitu pihaknya masih rutin membersihkan dan merawat Taman Lampion Kudus agar segera berfungsi dengan baik.
“Sampai saat ini masih ada perawatan, meski sudah sepi pengunjung. Hanya saja untuk menghemat listrik, lampu di Taman Lampion tidak dihidupkan setiap hari,” jelasnya.
Karena biaya listrik yang besar, pihaknya melakukan penghematan dengan mematikan lampu-lampu di Taman Lampion ketika tidak ada pengunjung yang datang. Penghematan dilakukan agar biaya listrik dengan penerimaan PAD seimbang.
“Target PAD di Taman Krida tahun 2021 ini sejumlah Rp101.378.000 dan sampai saat ini di Taman Krida baru mencapai 50,51 persen,” tuturnya.
Meski belum ada perbaikan, perawatan tetap dilakukan untuk menjaga Sapta Pesona ketika berada di dalam Taman Krida Wisata, Kabupaten Kudus. “Jadi tetap bisa dimanfaatkan pengunjung untuk foto, dan mengadakan kegiatan outdoor,” tandasnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)