KUDUS, Lingkarjateng.id – Pembangunan Pasar Barang Bekas (Babe) di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, hingga saat ini masih menunggu penghapusan aset bangunan setelah dilanda kebakaran pada Juni 2024 lalu.
“Hingga saat ini, kami masih menunggu proses penghapusan aset bangunan Pasar Babe yang saat ini tersisa hanya puing-puing bangunan usai terbakar hebat,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan Kudus Albertus Harys Yunanto di Kudus pada Senin, 12 Agustus 2024.
Setelah proses penghapusan aset selesai, kata dia, pihaknya baru bisa melelangkan proyek pembangunan Pasar Babe.
Ia menjelaskan, untuk tahap perencanaan pembangunan Pasar Babe sudah selesai, sehingga tahap berikutnya mengajukan lelang ke Bagian Pengadaan Barang Jasa Setda Kabupaten Kudus.
Pembangunan Pasar Babe, kata dia, disiapkan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar yang berasal dari dana tidak terduga karena sebelumnya mengalami kebakaran hingga menghanguskan semua kios dan barang dagangan para pedagang.
Sementara itu, Wibi salah seorang pedagang di Pasar Babe mengakui barang dagangannya yang nilainya berkisar Rp 90 jutaan habis terbakar.
“Sebelum terjadi kebakaran pada 5 Juni 2024, saya sempat kulakan barang dagangan hingga dua kali. Sehingga ketika terjadi kebakaran benar-benar kehabisan modal,” ujarnya.
Meskipun sebagian besar pedagang mulai berjualan kembali, dia mengakui belum bisa berjualan lagi karena harus mencari modal usaha.
Wibi mengatakan, bermodalkan uang hasil penjualan sepeda kayu, akhirnya tiga pekan yang lalu dirinya baru bisa membangun kios berukuran 2×2 meter.
“Untuk belanja barang dagangan, baru bisa dilakukan beberapa hari setelah membangun kios dengan memanfaatkan kayu bekas,” ucapnya.
Ia berharap ketika bangunan pasar kembali dibangun ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus dalam membangun kios yang baru. Sebab, dirinya mengaku untuk saat ini tidak memiliki dana yang cukup untuk membangun kios di tempat yang baru.
Kebakaran yang melanda Pasar Babe menghabiskan lapak pedagang yang berjumlah 276 los dengan jumlah pedagang mencapai 200-an orang. Sedangkan potensi kerugian akibat kebakaran Pasar Barang Bekas di Kudus itu mencapai Rp 2 miliar. (Lingkar Network | Anta – Lingkarjateng.id)