KUDUS, Lingkarjateng.id – Pasokan LPG 3 kilogram di Kabupaten Kudus sempat mengalami kelangkaan akibat adanya cuaca ekstrem. Namun, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus bersama dengan Pertamina telah memastikan bahwa stok LPG subsidi akan tetap aman selama Ramadhan.
Sales Branch Manager PT Pertamina wilayah Kudus, Januar mengatakan kebutuhan tabung gas LPG subsidi ini aman. Bahkan bufferingnya aman, sehingga masyarakat tidak perlu panik atau khawatir kembali.
Buffering atau tambahan fluktuatif LPG di Kabupaten Kudus sendiri yakni sebesar 5 persen untuk kebutuhan selama Bulan Ramadhan. Mengingat, kebutuhan gas LPG selama bulan Ramadhan biasanya mengalami peningkatan.
Kemudian, terkait kebutuhan suplai gas LPG subsidi di Kabupaten Kudus sendiri ada sekitar 34 ribu tabung gas setiap harinya. Gas elpiji berukuran 3 kilogram atau gas melon itu diperuntukkan bagi rumah tangga dan industri UMKM.
Buffering 5 persen disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi gas elpiji di Bulan Ramadan. Terutama para pelaku UMKM untuk menyiapkan takjil. Serta, untuk mengantisipasi lonjakan akibat dampak bencana banjir yang terjadi di Kudus.
Sementara itu, harga gas melon di pangkalan di patok seharga Rp15.500 per tabung. Harga itu merupakan harga yang telah ditentukan oleh Pertamina.
“Itu harga di tingkat pangkalan resmi Pertamina. Sedangkan kalau untuk harga di tingkat pengecer kami tidak bisa memastikan, karena itu tidak resmi dari pertamina,” ujarnya.
Lebih lanjut, pihaknya bersama Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus akan memantau terkait penjualan harga tabung gas melon di tingkat pangkalan. Hal ini supaya tidak ada permainan harga yang tinggi kepada konsumen.
Sebelumnya, masyarakat di Kabupaten Kudus mulai mengeluhkan kesulitan mencari tabung LPG subsidi 3 kg atau gas melon. Pertamina pun membenarkan adanya keterlambatan pengiriman gas LPG bersubsidi.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho menyampaikan bahwa, sebelumnya terdapat kondisi cuaca dan gelombang tinggi sehingga kapal pengangkut LPG tidak bisa sandar di Temporary Supply Point LPG Rembang pada Rabu, 13 Maret 2024.
“Kemudian penyaluran dari Semarang dan Gresik juga terkendala banjir yang melanda Semarang sehingga penyaluran LPG 3 kg belum optimal,” ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini banjir di Semarang sudah surut dan kapal pengangkut juga berhasil sandar di Temporary Supply Point LPG Rembang pada Sabtu, 16 Maret 2024. Sehingga, untuk penyaluran pasokan LPG subsidi di Kudus dan sekitarnya saat ini sudah mulai dilakukan pemulihan.
“Mulai per Minggu, 17 Maret 2024, kami mengoptimalkan pengiriman LPG dari Rembang dan Semarang. Konsumen tidak perlu khawatir terkait pasokan LPG 3 kg karena sedang dilakukan upaya recovery atau pemulihan,” paparnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Lingkarjateng.id)