KUDUS, Lingkarjateng.id – Harga komoditas pangan di Kudus mulai mengalami kenaikan. Salah satu pedagang di Pasar Bitingan mengatakan, menjelang bulan Ramadhan kenaikan harga ini akan terus berlangsung.
Fajar Ekayani (25), Salah satu pedagang di lantai dua Pasar Bitingan Kudus mengatakan bahwa harga bawang, cabai, dan telur mengalami kenaikan. Bahkan ada beberapa sayur yang harganya juga mengalami kenaikan.
“Rata-rata naik semua. Mulai dari bawang, cabai, telur, dan sayuran juga ada beberapa yang ikut naik,” katanya.
Menurutnya, kenaikan harga ini di mulai sejak pertengahan bulan Januari lalu, dan terus naik hingga kini.
Jelang Ramadhan, Harga Komoditas Pangan di Pati Naik
“Bawang merah harganya sekarang Rp 40 ribu per kilogram. Awal bulan Januari harganya Rp 20 ribu per kilogram. Mulai pertengahan bulan Januari naik terus, bahkan pernah mencapai harga Rp 48 ribu,” ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk harga bawang putih juga mengalami kenaikan. Namun, tidak terlalu signifikan seperti harga bawang merah.
“Kalau harga bawang putih cenderung stabil, saat ini harganya Rp 30 ribu per kilogram,” katanya.
Eka mengungkapkan, kenaikan harga juga terjadi pada bahan pangan lainnya seperti cabai dan telur.
“Cabai merah saat ini harganya Rp 40 ribu per kilogram. Padahal, ketika harga sedang murah hanya Rp 8 ribu per kilogram. Kalau yang cabai rawit harganya Rp 28 ribu per kilogram,” paparnya.
Jelang Ramadan, Harga Daging Ayam di Kendal Alami Kenaikan
Sedangkan harga telur ayam negeri saat ini menjadi Rp 26 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya, harga telur hanya Rp 20 ribu per kilogram.
“Mungkin di swalayan harganya berbeda, kalau swalayan kan belinya (untuk dijual kembali) banyak. Jadi, kenaikan harga tidak bisa sewaktu-waktu seperti di pasar,” jelasnya.
Menurut pengakuannya saat ini harga sayuran juga mulai merangkak naik, jenis sayuran tersebut yakni sayur kol dan tomat.
“Sayuran kol biasanya satu wadah isinya 5 kilogram itu harganya Rp 12 ribu, sekarang menjadi Rp 20 ribu. Kalau tomat sekarang harganya Rp 11 ribu,” imbuhnya.
Dengan naiknya beberapa harga pangan tersebut menyebabkan pelanggan mengurangi jumlah pembelian bahan pangan tersebut.
Harga Minyak Goreng Rp 11.500, Persepsi Pedagang dan Pembeli Berbeda
“Biasanya belinya satu kilogram, sekarang berkurang jadi setengah kilogram atau seperempatnya saja,” katanya.
Ia mengatakan, bahwa kenaikan harga pangan ini wajar terjadi menjelang bulan Ramadhan dan menjelang lebaran.
“Kalau menjelang lebaran malah sampai dua kali lipat naiknya,” ungkapnya.
Ia menduga, penyebab kenaikan harga pangan ini karena adanya permintaan yang banyak sedangkan petani jarang yang panen. Oleh karena itu, stok bahan pangan menjadi menipis.
“Selain itu juga bisa di karenakan faktor cuaca yang menyebabkan panen petani kurang maksimal,” pungkasnya. (Lingkar Network l Falaasifah – Lingkarjateng.id)