KUDUS, Lingkarjateng.id – Nasib pedagang Pasar Barang Bekas (Babe) Kudus kini tak punya lagi lapak dagangannya pasca insiden kebakaran pada Rabu, 5 Juni 2024.
Salah satu Pedagang Pasar Babe Kudus, Haryanto, menyampaikan pihaknya yang berprofesi sebagai pedagang bisa kehilangan mata pencaharian jika tidak ada solusi dari pemerintah pasca Pasar Babe terbakar.
Oleh karena itu, ia mewakili pedagang lainnya meminta direlokasi dan diberi bantuan permodalan supaya bisa tetap berdagang.
“Kami kalau tidak berdagang, ya, tidak makan. Sementara sudah laporan ke pihak pemerintah daerah, katanya akan dicarikan solusi. Kemungkinan kami akan direlokasi, tapi soal permodalan pemerintah daerah belum bisa memastikan,” terangnya, Rabu, 5 Juni 2024.
Menurut informasi yang ia terima Pemerintah Kabupaten Kudus akan berkoordinasi dengan pihak bank yang selama ini berurusan dengan pedagang Pasar Babe. Harapannya pihak Bank bisa memberi keringanan terkait angsuran dan lain sebagainya.
Pasar Babe Kudus Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp2 Miliar
Sebagai informasi, Pasar babe Kudus yang berlokasi di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus terbakar pada Rabu, 5 Juni 2024 sekira jam 01.00 WIB. Penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik.
“Penyebabnya masih dalam penyelidikan pihak terkait. Tapi saat ini diduga dari korsleting listrik di salah satu kios yang berada di area tengah belakang,” terang Kepala seksi (Kasi) Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Ahmad Munaji.
Munaji mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai Rp2 miliar. Hal itu berdasarkan hitungan Ketua Pasar Babe, Hariyanto, bahwa ada 276 kios yang terbakar dan masing-masing bernilai lebih dari Rp20 juta per kios. (Lingkar Network | Muhammad Rohman – Lingkarjateng.id)