KUDUS, Lingkarjateng.id – Debit air Bendung Wilalung Kudus terus alami peningkatan sejak Kamis pagi, 18 November 2021 pukul 06:00 WIB dengan pescal waking tanggung 38 sentimeter. Peningkatan terjadi usai mendapat kiriman air dari Bendung Klambu yang ada di Kabupaten Grobogan.
Pelaksana Lapangan Serang Lusi Wulan BBWS Pamali Juwana, Heri Bangkit Setyadi mengatakan debit air pintu pengendali banjir Bendung Wilalung yang merupakan peninggalan Belanda itu mencapai 745 meter kubik perdetik dan berstatus awas. Penetapan status awas pada Bendung Wilalung Kudus ditetapkan oleh BBWS Pamali – Juwana pada Jumat dini hari pukul 00:00 WIB.
“Update debit air hari ini pukul 11:00 WIB sebesar 745 meter kubik perdetik dengan status awas. Ini trennya terpantau stabil,” kata Heri pada Jumat (19/11).
DPRD Kudus Salurkan Bantuan Banjir sebagai Wujud Nyata Kasih
Meski debit air cukup tinggi, sampai saat ini pihaknya belum membuka pintu pengendali banjir yang mengarah ke Sungai Juwana. Sebagaimana SOP, pintu delapan Bendung Wilalung baru diperbolehkan dibuka jika debit di Bendung Klambu mencapai 800 meter kubik perdetik.
“Pintu baru boleh dibuka kalau di Bendung Klambu debitnya sampai 800 meter kubik perdetik. Itu pun selang empat jam setelahnya. Karena asumsinya, air dari Klambu sampai sini sekitar empat jam,” jelasnya.
Waspada, Lima Kecamatan di Kudus Rawan Banjir
Heri menambahkan, pembukaan pintu delapan menjadi opsi terbaik dikarenakan pintu tersebut dibuka secara manual. Sementara pembukaan pintu lainnya dibuka secara otomatis sehingga mengakibatkan tekanan tinggi.
“Pintu arah Juwana ada sembilan. Yang bisa dibuka itu pintu 6,7 dan 8. Pintu 6 dan 7 pembukaan otomatis, dan beresiko mengakibatkan tekanan tinggi. Untuk lebih amannya, yang dibuka pintu delapan karena dibuka secara manual,” tandasnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)