KUDUS, Lingkarjateng.id – Komunitas PAKU (Perupa Kudus) kembali menggelar pameran setelah 20 tahun lamanya sempat berhenti. Meski sempat tidak menggelar pameran, salah satu anggota komunitas PAKU (Perupa Kudus) Solichin Sakini mengatakan komunitas yang terdiri dari para pelaku seni di Kabupaten Kudus ini masih tetap aktif dan mempunyai prestasi masing-masing dari keahlian mereka.
Setelah berhasil menggelar pameran tapak pertama pada November 2021 kemarin, Komunitas PAKU kembali menggelar pameran tapak dua dengan tema konsep “MILI” yang digelar di sebuah kafe yang berada di Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus pada Rabu (19/1) hingga 31 Januari 2022.
Sekitar 20 lukisan indah karya perupa Kudus terpajang di setiap sudut kafe Joglo Sawah. Lukisan yang disajikan itu, kata Solichin merupakan lukisan dari enam perupa dari berbagai usia.
Mengenal Andre Hermawan, Seniman yang Gunakan Air Kopi untuk Melukis
“Ada 6 perupa, tiga wanita dan tiga pria. Salah satunya ada Sapto Hadi, Sistoyo, Fx Widiyanto. Dan tiga wanita yaitu Sakini, Taqiyya dan Titian Larasati,” ucapnya.
Dari lukisan yang disajikan, masing-masing lukisan memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan pelukisnya. “Setiap pelukis menyajikan lukisannya sendiri dengan seni yang berbeda-beda. Ada yang menyajikan lukisan keseharian, mengambil tema suasana di sekitaran menara, ada juga yang melukis hewan, dan melukis raut wajah manusia dengan manual,” jelasnya.
Sementara itu, ia menyampaikan jika sampai saat ini ada sekitar 20-an orang yang bergabung dalam komunitas PAKU. Anggota komunitas PAKU sendiri merupakan warga Kabupaten Kudus dari berbagai usia.
“Setiap anggota yang tergabung dalam komunitas PAKU ini memang harus menampilkan karyanya. Karena komunitas PAKU ini mencari perupa yang sungguh-sungguh yang bisa menjadi generasi penerus para pelaku seni di Kudus,” tuturnya. (Lingkar Network | Alifia Elsa Maulida – Koran Lingkar)