KENDAL, Lingkarjateng.id – Harga jagung di pasaran terus menanjak, menimbulkan kekhawatiran bagi pedagang ternak di Kabupaten Kendal.
Akrom, pedagang pakan ternak hewan di Brangson Kabupaten Kendal mengatakan harga jagung besar kering mencapai Rp 8000, naik signifikan dari harga standarnya yang berkisar antara Rp 4000 hingga Rp 5000. Sedangkan untuk jagung basah, harga melambung hingga Rp 12.000, sedangkan harga standarnya mencapai Rp 8000.
“Kenaikan harga ini dirasakan peternak sebagian besar, tetapi juga pada peternak,” kata Akrom penjual pakan ternak, Selasa, 20 Februari 2024.
Menurut dia, harga yang sebelumnya stabil di angka Rp 10.000, kini melonjak menjadi Rp 12.500. Situasi ini membuat Akrom merasa terbebani.
Akrom, yang sudah lama berkecimpung dalam bisnis penjualan pakan ternak mengeluhkan dampak dari kenaikan harga jagung tersebut.
“Kenaikan harga jagung membuat kami, para ternak, merasa kesulitan. Biaya produksi meningkat, namun harga jual ternak tidak sebanding,” ungkap Akrom dengan nada kecewa.
Tidak hanya Akrom, para peternak di sekitar wilayah Kabupaten Kendal juga merasakan dampak yang sama. Dengan harga pakan ternak yang semakin mahal, mereka harus memutar otak untuk menjaga agar usaha ternak mereka tetap berjalan tanpa terlalu banyak mengorbankan keuntungan.
Menurut beberapa peternak, kenaikan harga jagung tidak bisa dilepaskan dari berbagai faktor, termasuk fluktuasi harga di pasar global dan cuaca ekstrem yang mempengaruhi hasil panen.
“Kami berharap pemerintah dapat memberikan solusi atau intervensi untuk mengatasi kenaikan harga ini,” harap Kahfidin, salah seorang peternak, Desa Sidorejo Brangsong.
Meskipun demikian, tidak semua pihak merasa pesimis dengan kenaikan harga jagung. Beberapa pedagang besar menganggap kenaikan harga jagung sebagai peluang untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.
Namun, bagi peternak kecil dan menengah, kenaikan harga ini jelas menjadi beban tambahan yang harus mereka pikul.
Pemerintah setempat juga diharapkan dapat memberikan perhatian lebih terhadap kondisi ini. Langkah-langkah konkret seperti pemberian subsidi atau pembinaan kepada para peternak diharapkan dapat dilakukan untuk mengatasi dampak dari kenaikan harga jagung yang terus menerus. (Lingkar Network | Robison – Lingkarjateng.id)