KENDAL, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal mengumpulkan sejumlah pihak terkait diantaranya dari PT Pertamina, Kejaksaan Negeri Kendal, Polres Kendal, Kodim 0715/Kendal, OPD terkait, Camat, Kades/Lurah, Paguyuban Agen LPG, dan Pangkalan, pada Kamis sore, 18 April 2024 di ruang Ngesti Widhi Setda Kendal guna menggelar rapat koordinasi pengawasan distribusi LPG 3 kilogram (kg).
Seperti diketahui sejak awal Ramadhan 1445 Hijriah hingga saat ini telah terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kg atau gas melon. Bahkan sejumlah pengecer didapati menjual gas melon dengan harga fantastis hingga Rp 40 ribu per tabung. Sontak hal tersebut membuat masyarakat resah dan mendesak Pemkab Kendal segera mengatasi permasalahan tersebut.
Dalam rapat koordinasi tersebut, terkuak penyebab kelangkaan dan lonjakan harga gas melon di Kabupaten Kendal yang dinilai ugal-ugalan, yakni selain karena meningkatnya jumlah permintaan, juga karena tidak adanya pengiriman pada hari besar atau tanggal merah.
Sekda Kendal, Sugiono menjelaskan, harga penjualan gas melon yang melambung tinggi yakni hingga Rp 40 ribu disinyalir terjadi dikalangan pengecer. Untuk itu dirinya mengimbau agar masyarakat membeli gas elpiji 3 kg langsung ke pangkalan gas karena telah mempunyai aturan terkait harga eceran tertinggi (HET).
“Karena permainan harga itu kita sinyalir terjadi di tingkat pengecer. Pengecer bisa jadi menjual Rp 30 ribu, Rp 40 ribu. Dia kan hukumnya dagang, pada saat gas susah dia jual mahal,” ungkapnya.
Sementara untuk mengatasi kelangkaan gas melon, Pemkab Kendal akan segera mengajukan penambahan kepada Pertamina agar stok berlimpah dan dapat mengatasi kepanikan masyarakat terhadap kelangkaan gas melon.
“Kita akan mengajukan tambahan kuota lagi. Artinya pada saat satu minggu itu gas di lapangan itu berlimpah minimal dua kali standarnya maka masyarakat akan merasakan oh ternyata gas sudah gampang jadi tidak ada panic buying lagi. Sehingga masyarakat juga tidak lagi menyimpan banyak-banyak karena panic buying,” ujar Sekda Sugiono.
Sementara, Sales Branch Manager Rayon III Semarang PT Pertamina, Nur Fitriany mengungkapkan, kelangkaan yang terjadi di Kabupaten Kendal karena meningkatnya penggunaan gas melon menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara pada bulan Maret-April 2024 terdapat libur hari besar atau tanggal merah yang menyebabkan tidak adanya pengiriman.
Ia mengungkapkan bahwa penyebabnya adalah karena adanya tanggal merah dan juga libur Lebaran.
“Dan memang mungkin demand-nya meningkat,” ungkapnya.
Ia menyebutkan bahwa, pihak Pertamina juga sudah menambah alokasi gas elpiji 3 kg sebesar 7 persen atau sekitar 50 ribu tabung untuk Kabupaten Kendal. Namun melihat kondisi yang saat ini terjadi di Kabupaten Kendal, PT Pertamina akan melakukan evaluasi agar kelangkaan gas melon di Kendal dapat segera diatasi dan normal kembali.
“Jika memang ada permintaan penambahan dari Pemda Kendal coba akan kita lakukan evaluasi dan kita akan tetap lakukan monitoring di lapangan. Kami juga minta dukungan dari Pemda untuk mengawal agar tabung gas melon ini tepat sasaran,” tandasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)