KENDAL, Lingkarjateng.id – Daya Tarik Wisata (DTW) Curug Sewu yang berada di Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal tetap menjadi tujuan favorit bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara.
Obyek wisata yang menjadi salah satu ikon kebanggaan Kabupaten Kendal ini menyuguhkan keindahan alam berupa air terjun bernama Curugsewu. Sementara pemberian nama Curugsewu, diketahui sesuai dengan desa asal dari air terjun itu sendiri.
Meski sempat menurun akibat Pandemi Covid-19, jumlah kunjungan wisata DTW Curug Sewu kini berangsur-angsur membaik. Terlebih dengan adanya jalur baru Sojomerto-Kalices-Curugsewu, yang secara otomatis mempengaruhi tingkat kunjungan wisata di DTW Curug Sewu.
Tidak jarang turis asing dari luar negeri, seperti Belanda, Australia, Perancis, Republik Ceko dan lainnya menyempatkan diri untuk berkunjung dan menikmati keindahan wisata air terjun dan wisata alam lainnya di DTW Curug Sewu.
“November ini karena jalur Sojomerto-Kalices sudah jadi, itu sangat menolong sekali untuk peningkatan kunjungan pariwisata DTW Curug Sewu. Dari kemarin kita pantau setiap weekend meningkat dua kali lipat,” terang Koordinator Pengelola DTW Curug Sewu Kendal, Aryo Widianto belum lama ini.
Ia menyebutkan, tingkat kunjungan wisatawan di DTW Curug Sewu mencapai hingga 500 pengunjung setiap hari libur dan sekitar 100 pengunjung pada hari biasa.
“Dengan peningkatan tersebut, Curug Sewu bisa menyumbangkan PAD dalam sektor pariwisata mencapai Rp 1 Miliar pertahun,” imbuhnya.
Selain itu, pihak pengelola juga terus mengembangkan inovasi guna mendongkrak kunjungan wisatawan. Diantaranya dengan mengembangkan wisata edukasi pohon langka hingga wisata sejarah.
“Beberapa inovasi yang kita lakukan diantaranya, kita mengembangkan wisata edukasi pohon langka, gua-gua purba, pegunungan purba, hingga tracking sport tourism. Sekarang kita juga sedang menggali dan melakukan penelitian reruntuhan kincir air peninggalan Belanda dengan bekerjasama bersama komunitas arkeologi,” jelasnya.
Banyaknya pilihan wisata yang disuguhkan itu, Aryo berharap para pengunjung tidak hanya datang untuk melihat air terjun tapi juga spot wisata lainnya. Sehingga waktu kunjung wisatawan akan lebih lama.
“Artinya orang ke sini tidak hanya nonton air terjun tetapi dapat menikmati keindahan alam dan spot-spot wisata lainnya,” tandas Aryo. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)