KENDAL, Lingkarjateng.id – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kendal, Bambang Setyawan mengatakan bahwa selama bulan November tercatat ada 30 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kendal. Dari puluhan kasus itu empat di antaranya meninggal dunia.
“Kalau awal Desember ini, ada satu pasien dirawat akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti,” ujarnya.
Menurutnya, penyakit ini tidak mengenal musim. Selama tahun 2023, tren kasusnya setiap bulan selalu naik turun. Untuk mengatasi persoalan ini, pihaknya melakukan pencegahan dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Yakni melalui komunikasi ke setiap Puskesmas untuk menggerakkan PSN 3M Plus dan melakukan fogging. Upaya ini agar kasus tidak semakin menyebar. Karena DBD ini tidak mengenal musim,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga terbuka menerima laporan masyarakat apabila terdapat pasien terkena DBD.
“Jika ada laporan dari masyarakat yang terkena DBD, petugas Puskesmas segera melakukan Penelitian Epidemologi (PE) dan hasilnya dikirim ke Dinkes. Jadi bisa langsung ditangani,” ungkapnya.
Dirinya pun mengimbau supaya masyarakat melakukan pencegahan sedini mungkin. Dengan cara menguras dan menutup penampungan air, lalu membuang genangan air.
“Intinya harus sadar. Jika ada genangan air harus segera dibuang. Karena itu sarang pembiakan jentik nyamuk,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)