JEPARA, Lingkarjateng.id – Keberadaan pabrik industri tekstil yang ada di Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara dikeluhkan para petani. Pasalnya puluhan hektare sawah di empat desa tercemar dan mengakibatkan hasil panen menurun.
Areal persawahan di empat desa yang terdampak limbah cair, yaitu Desa Kuanyar, Desa Pelang, Desa Paren, dan Desa Tigajuru.
Salah satu petani asal Desa Kuanyar, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara Turaikhan mengatakan, limbah cair dari pabrik sudah masuk ke areal sawah sejak beberapa tahun lalu.
“Sejak pabrik dibangun, limbahnya mengalir ke area sawah,” ujar Turaikhan, Senin, 24 Maret 2024.
Ia menyebut, limbah cair milik pabrik-pabrik industri tekstil yang dibiarkan mengalir ke area persawahan itu lambat laun akan mempengaruhi hasil panen petani.
“Kalau limbah pabrik dibuang ke utara akan berdampak terus ke petani, sehingga hasil dan kualitas panen menurun,” jelasnya.
Oleh sebab itu, Kepala Desa Kuanyar, Kecamatan Mayong, Jepara, Khomsatun berharap permasalahan ini dapat ditangani dengan pembangunan saluran air untuk limbah pabrik.
“Petani ingin dibuatkan saluran air dari jembatan renten ke barat, sehingga limbah bisa dibuang ke Kali Sengon,” kata Khomsatun.
Pihaknya juga menyinggung terkait saluran drainase di Jalan Provinsi Mayong-Jepara untuk bisa diaktifkan kembali.
“Ada drainase di timur dan barat, supaya limbah pembuangan tidak ke sawah, kalau dulu ada,” terangnya.
Terpisah, Camat Mayong Umrotun setelah menerima informasi tersebut mengaku akan segera melakukan koordinasi dengan empat kepala desa terkait untuk mencari solusi terbaik bagi kedua belah pihak. Selain itu, masing-masing kepala desa juga diminta untuk segera membuat laporan tertulis yang ditujukan kepada dinas terkait.
“Dari laporan ini akan sampaikan ke dinas agar ada upaya tindak lanjut sebagaimana harapan petinggi dan warga,” jelas Umrotun. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Lingkarjateng.id)