JEPARA, Lingkarjateng.id – Jungpara Sansevieria Community menyelenggarakan bazar tanaman hias, kontes, dan lelang Sansevieria Jungpara 2022 se-Jawa Tengah (Jateng). Kegiatan yang diadakan di Waterboom Tiara Park Purwogondo, Kalinyamatan ini dimulai dari hari Rabu hingga Minggu (17-20/3).
Widodo selaku Ketua penyelenggara mengungkapkan, kegiatan ini diikuti oleh 45 personel di Jepara, sedangkan untuk kontes tanaman hias sendiri diikuti oleh 14 peserta dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Namun juga diikuti dari luar daerah Jawa Tengah, seperti Surabaya, Tangerang, dan Sidoharjo.
Kegiatan yang baru pertama kali diselenggarakan di Jepara ini akan diadakan rutin setiap tiga tahun sekali.
Pameran Cerita Nyah Lasem menjadi Ruang Temu Para Seniman
“Pameran ini memamerkan beberapa tanaman, seperti Sansevieria, Aroid, Anthurium, dan Adenium. Bahkan tanaman Sansevieria di Indonesia diminati banyak kolektor khususnya kaum pria, dan bahkan banyak yang sudah mampu menjadi eksportir ke beberapa negara, salah satunya ke Thailand. Dimana Thailand menjadi pusatnya tanaman hias yang terkenal, namun sangat tertarik juga dengan tanaman dari Indonesia seperti Sansevieria itu sendiri,” ucapnya.
Widodo pun berharap, ada dukungan lebih dari Pemerintah Daerah kepada Jungpara Sansevieria atau bantuan untuk komunitas.
Senada dengan Widodo, Camat Kalinyamatan, Nursinwan menyampaikan bahwa, kegiatan seperti ini sangat bagus untuk diselenggarakan secara berkala.
“Bisa dilihat bahwa banyak tanaman yang tidak hanya sekedar mensubsidi dalam negeri, tetapi ada beberapa stand yang berorientasi ekspor. Ada yang seharga Rp 7,5 juta, Rp 15 juta, dan ada yang Rp 20 juta,” tuturnya.
Minim Anggaran, Perajin Jepara Jarang Ikut Pameran Nasional
Nursinwan menambahkan, dengan adanya kontes seperti ini masyarakat akan lebih tahu dan lebih mengenal jenis-jenis bunga yang baru. Apalagi dengan adanya rekayasa genetika sehingga akan muncul yang lebih baru dan lebih bisa dipromosikan lagi.
Mewakili Bupati Jepara, Kepala Disparbud (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan) Kabupaten Jepara, Zamroni mengatakan, ini merupakan kegiatan yang sangat baik, dengan kegiatan-kegiatan semacam ini paling tidak bisa memberikan wawasan kepada masyarakat.
“Mungkin selama ini mereka punya tanaman seperti ini di rumah tetapi tidak terawat, dan hanya sebagai hiasan.Ternyata kalau ditekuni bisa membawa dampak baik bagi ekonomi, juga mempunyai nilai jual yang lumayan,” katanya.
Zamroni menyampaikan, kedepannya kegiatan seperti ini sebaiknya sering dilaksanakan oleh komunitas apapun. Paling tidak, bisa menjadi daya tarik wisatawan datang ke Jepara. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)