JEPARA, Lingkarjateng.id – Kabupaten Jepara memang terkenal sebagai kota ukir, namun industri kreatif di wilayah pantura ini sangat beragam. Termasuk industri anyaman rotan yang mampu menembus pasar mancanegara.
Salah satu sentra industri anyaman rotan di Jepara dapat ditemui di Desa Teluk Wetan, Kecamatan Welahan. Di sini warga membuat anyaman rotan menjadi berbagai perabotan rumah tangga seperti meja, kursi, sofa, lemari, tempat sampah, dan berbagai produk lainnya.
Kerajinan anyaman rotan di Jepara masih eksis hingga saat ini dengan mengikuti perkembangan zaman. Alhasil, industri kreatif ini menjadi sumber penghasilan utama bagi sebagian warga Desa Teluk Wetan.
Salah satu warga yang menggeluti industri kreatif anyaman rotan ini adalah M. Rozinul Rifqi. Meski tidak berangkat dari nol, namun Rozi mampu mengembangkan bisnis orang tuanya hingga produknya tembus pasar mancanegara.
“Produk kerajinan rotan garapan kami sudah sampai ke negara-negara Asia dan Eropa,” ujarnya, belum lama ini.
Rozi mengatakan produk anyaman rotan miliknya sudah masuk ke pasar Malaysia, Arab Saudi, Mesir dan Turki. Bahkan negara Eropa seperti Prancis dan Italia juga sudah masuk wilayah pemasarannya. “Pernah juga kirim ke Jepang, selain negara yang kami sebutkan tadi,” sambungnya.
Kreasi anyaman rotan garapannya rata-rata berupa kursi rotan. Namun kursi rotan buatannya memiliki beragam bentuk dan bahan dasarnya.
Bahan kayu dan jenis rotan yang digunakan, kata Rozi, menyesuaikan pesanan. Sedangkan harga untuk setiap itemnya mulai Rp100 ribu hingga jutaan tergantung bentuk kerajinan, jenis bahan, dan kerumitan pembuatan.
“Kalau harga kursi biasa berada pada kisaran Rp300 – Rp800 ribuan, sedangkan kursi sofa mencapai Rp2,5 – Rp6 jutaan,” jelasnya.
Pihaknya mengatakan ada beberapa jenis rotan yang digunakan. Ada yang menggunakan rotan asli dan rotan sintetis. Ada juga beberapa produk yang menggunakan bahan selain rotan.
“Bahan lain kami yaitu, twist, core, polly pill, daun pandan, pelepah pisang dan kertas,” ucapnya.
Rozi menyampaikan saat ini industri kerajinan rotan miliknya “Balada Rotan, saat ini mempekerjakan 15 orang. Selain menyediakan barang setengah jadi, pihaknya juga menerima pesanan sesuai kriteria yang diinginkan pelanggan.
“Kami juga menerima pesanan seperti tempat sampah, kap lampu, kursi merak, serta pesanan setengah jadi,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkarjateng.id)