JAKARTA, Lingkarjateng.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif pada libur Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) mengacu pada protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability).
“Sekarang sudah kami putuskan bahwa PPKM Level 3 tidak diberlakukan, tetapi kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif dilakukan dengan aturan protokol kesehatan khusus Natal dan Tahun Baru yang mengacu terhadap protokol COVID 19, CHSE, dan beberapa protokol lainnya,” ujar Sandiaga dalam acara virtual, Jumat (10/12).
Sandiaga mengatakan, penerapan protokol kesehatan ketat tersebut dilakukan untuk memastikan situasi pandemi Covid-19 dapat terus dikendalikan. Hal tersebut juga sebagai antisipasi masuknya Covid-19 varian Omicron ke tanah air.
Lembaga Survei Menilai Sandiaga Uno Berpotensi jadi Capres 2024
Lebih lanjut, Sandi mengatakan, Indonesia merupakan satu dari lima negara besar di dunia yang memenuhi level satu pengendalian Covid-19 menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Indonesia adalah satu dari lima negara besar di dunia yang memenuhi level satu dari WHO. Ini berkat kerja keras kita. Mari terus kita tingkatkan kemampuan kita untuk menggerakkan ekonomi sektor pariwisata dalam bingkai kita menamakannya CHSE,” paparnya.
Sebelumnya, dalam kesempatan berbeda, Sandiaga menyebut bahwa kepercayaan pasar akan tumbuh kembali pascapandemi Covid-19. Jika pelaku usaha pariwisata disiplin menerapkan aspek kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan yang telah tertuang dalam seritifkasi CHSE.
“Tren pemulihan pariwisata kita menunjukkan bahwa kebersihan (hygiene), minim kontak fisik (low-touch), lebih sedikit kerumunan (less-crowd), dan lebih sedikit mobilitas (low-mobility), itu yang diharapkan (wisatawan),” kata Sandiaga saat webinar pada Kamis (9/12).
Tren pemulihan pariwisata tersebut terjadi seiring dengan perubahan perilaku wisatawan pasca Covid-19. Sandiaga mencatat, perubahan perilaku tersebut terjadi secara signifikan, mencakup perubahan nilai, kelompok usia, hingga cara bepergian. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)