JEPARA, Lingkarjateng.id – Terkenal dengan seni ukir dan pesona pantai, Kabupaten Jepara juga menyimpan pesona alam yang indah. Salah satunya adalah wisata Kali Bening di Dukuh Krebu, Desa Tanjung, Kecamatan Pakis Aji yang baru-baru ini sedang naik daun dan digandrungi para wisatawan.
Objekwisata Kali Bening mulanya hanya area persawahan biasa. Dimana terdapat sungai dan air terjun alami yang sering dikunjungi masyarakat sekadar untuk berkumpul dan bermain. Hal ini diungkapkan oleh Yanto (33), warga setempat, Minggu (30/1) .
“Dulunya memang sudah ramai dikunjungi, untuk kumpul-kumpul dan ciblon di sungai yang ada air terjunnya dan airnya bening serta seger,” katanya.
5 Rekomendasi Tempat Wisata Viral di Jepara
Ia menjelaskan, dulunya kawasan ini sering menjadi jalur pendakian ke puncak songolikur, pecinta trabas (komunitas trail yang melakukan perekrutan anggota baru dengan pelatihan dan pendidikan, red) sekaligus sebagai jalur alternatif ke Desa Tempur.
“Dulu banyak orang mendaki lewat sini, seringkali juga di hari Minggu banyak motor trail yang lewat untuk acara trabas, kalo naik keatas ada jalan setapak ke Desa Tempur,” jelasnya.
Ia melanjutkan, seiring berembusnya kabar akan potensi wisata alam di wilayah tersebut, Amin, salah satu pelaku usaha wisata Jepara asal Desa Kawak membeli dan membangun wisata tersebut, hingga akhirnya diberi nama wisata Kali Bening.
“Ramainya pengunjung di area pertanian ini menarik minat Pak Amin yang membelinya sedikit demi sedikit dan akhirnya di bangung wisata Kali Bening,” ungkapnya.
Bekas Tambang Galian, Telaga Harun Somosari Jepara Jadi Wisata
Sementara, Maryadi (47), yang membuka persewaan ban di lokasi wisata tersebut mengungkapkan, wisata Kali Bening ini baru dibuka beberapa bulan terakhir setelah satu tahun lebih tutup total akibat berlakunya PPKM di Jepara. “Alhamdulillah sekarang tambah ramai, setelah penutupan total satu tahun kemarin dan baru di buka kembali 3 bulanan yang lalu akibat PPKM di Jepara,” tuturnya.
Ia melanjutkan, beberapa fasilitas yang sudah disediakan oleh pengelola dan masyarakat diantaranya kolam renang, tempat parkir, toilet, kamar mandi, tempat beribadah dan warung. “Fasilitas disini sudah cukup lengkap, jadi pengunjung tak perlu khawatir, disini juga ada tim pengawas dan keselamatan dari pengelola dan karang taruna setempat yang standby di lokasi,” imbuhnya.
Untuk biaya tiket masuk dan parkir, lanjutnya, sudah satu paket. Untuk yang memakai motor dikenai tarif Rp 5.000, sementara roda empat Rp 15.000. Sedangkan, untuk masuk ke kolam renang dan air terjun cukup membayar Rp 5.000, dan sewa ban Rp 5.000 sepuasnya. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)