REMBANG, Lingkarjateng.id – Bupati Rembang H.Abdul Hafidz menyerahkan piagam kepada sekolah-sekolah yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata tahun 2021 di SMPN 1 Kragan, Rabu (26/1). Belasan sekolah yang meraih penghargaan itu akan diberikan reward ratusan juta oleh Pemkab Rembang.
Penghargaan bagi para nominator Adiwiyata itu diinisiasi Bupati Hafidz dan disampaikan langsung dihadapan para Kepala Sekolah yang hadir dalam kesempatan itu, tepatnya di aula SMPN 1 Kragan. “Saya apresiasi (sekolah peraih adiwiyata, red), bentuk apresiasi kami wujudkan, tahun 2023 semua akan kami berikan. Pak Kepala Dinas tolong dicatat, yang juara 1 Rp 200 juta, juara 2 Rp 175 juta dan juara 3 Rp 150 juta, yang lain Rp 125 juta, peruntukannya kami serahkan masing-masing sekolah, yang penting uang ini digunakan untuk mendukung pembelajaran,” ungkapnya disambut tepuk tangan para tamu undangan.
Bupati pun menekankan bahwa sekolah adiwiyata bukanlah lomba. Tetapi, itu bagian dari upaya pihak sekolah agar anak didik, guru, karyawan dan masyarakat bisa senang dengan sekolah tersebut.
Sekolah Adiwiyata Mandiri
Bupati akan terus mendorong semakin banyak sekolah di Rembang menjadi tempat menuntut ilmu yang ramah lingkungan dan berkontribusi terhadap anak didik, guru dan karyawan sekolah.
“Kontribusinya berupa suplai oksigen yang berasal dari lingkungan. Ini kalau oksigen cukup, bisa membantu meningkatkan kecerdasan, ketahanan ingatan pasti akan muncul, inilah salah satu esensi dari program adiwiyata,” terangnya
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dwi Purwanto menambahkan pihaknya akan menggencarkan program sekolah adiwiyata yang sifatnya mandiri. Terlebih di SD yang belum begitu nampak.
Pemkab Jepara Dukung SMAN 1 Nalumsari Jadi Sekolah Adiwiyata Mandiri
“Indikator sekolah adiwiyata ini diantaranya dinilai dari sisi teknisnya, kebersihannya, tanamannya, keasriannya, termasuk pengelolaan sampah yang ada. Dan tak kalah pentingnya keterlibatan masyarakat sekitar,” jelasnya.
Kepala Sekolah SMPN 1 Kragan, Dahlan Slamet bersyukur sekolah yang dipimpinnya mendapat predikat sekolah adiwiyata. Saat ditanya resep kesuksesannya, Dahlan menjawab kekompakan seluruh warga sekolah untuk mendukung program sekolah adiwiyata.
“Kami persiapan 4 bulan. Yang jelas kami dari warga kita berikan semangat untuk bisa mewujudkan sekolah adiwiyata, mulai siswa, komite, tenaga pendidik, dan instansi terkait,” ungkapnya. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Koran Lingkar)