REMBANG, Lingkarjateng.id – Menghadapi perkembangan teknologi yang begitu cepat terkait ekonomi khususnya kegiatan perbankan, Bank Indonesia atas aspirasi Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Harmusa Oktaviani, S.E. giat menggelar sosialisasi dan edukasi kepada pelaku UMKM Rembang tentang sistem pembayaran digital melalui sistem QRIS (Quick Response Code Indonesia Standart).
Bertempat di Pinus Hall Pollos Hotel & Gallery, sosialisasi dan edukasi QRIS dihadiri kurang lebih 100 orang pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Rembang pada Sabtu, 26 Maret 2022. Peserta mayoritas adalah UMKM yang tahun lalu mendapatkan bantuan CSR Bank Indonesia.
Pada kesempatan ini, Hermusa Oktaviani, S.E., anggota DPR RI Komisi XI hadir langsung untuk bertatap muka dengan para peserta dan tamu undangan, walaupun perwakilan Bank Indonesia sendiri, Panji Ahmad hanya dapat hadir secara virtual.
Harmusa, selaku Anggota Komisi XI DPR RI menjelaskan, di masa pandemi ini, hampir semua bidang usaha terdampak, namun sektor UMKM dinilai paling bisa bertahan.
Pelaku UMKM Rembang Mendapat Edukasi Perpajakan
“Di masa pandemi selama 2 tahun terakhir ini, sektor usaha yang masih bisa bertahan dan bisa menopang perekonomian kita adalah UMKM,” tambahnya.
Sekalipun begitu, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat ini mengaku, sering mendapat keluhan dari para pelaku UMKM di daerah atas kendala permodalan dan pemasaran yang dihadapi.
“Maka kami mendorong perbankan untuk lebih dekat dengan masyarakat. Dan mensosialisasikan program ataupun produk untuk memenuhi dan mendukung UMKM, dan salah satu program dari Bank Indonesia sendiri adalah QRIS ini, yakni standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari BankIndonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya,” ungkap Harmusa.
Genjot Penjualan, UMKM Rembang Lirik Acara Keagamaan
Ia menambahkan, QRIS merupakan jawaban atas dampak perkembangan teknologi, di mana QRIS ini memanfaatkan dukungan teknologi untuk memudahkan pembayaran sehingga lebih memudahkan pemasaran melalui online. Namun, sayangnya masih ada kendala di sumber daya manusianya.
Oleh karena itu, Harmusa berharap, sosialisasi dan edukasi tersebut, dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan UMKM. “Supaya UMKM dapat tumbuh dan berkembang pesat, tentu dengan dukungan pemerintah,” tandas Harmusa Oktaviana.
Penyelenggara kegiatan sosialisasi dan edukasi ini dipercayakan kepada Lembaga Cahaya Akar Rumput yang merupakan salah satu lembaga sosial di Kabupaten Rembang. Narasumber ada dua, yakni Kepala Tim Implementasi Kebijakan SP dan Pengawasan PUR Kantor Perwakilan BI Jawa Tengah, Febrina yang merupakan perwakilan dari Bank Indonesia, dan Retno Wulansari serta Wahyudi dari Kantor Cabang BRI Rembang. (Lingkar Network | Prie – Lingkarjateng.id)